TEMPO.CO, Bandung - Sejumlah geng motor mengaku siap membantu kepolisian menangkap anggota geng motor yang bertindak kriminal di Kota Bandung. "Kami siap memberikan informasi seputar keberadaan anggota geng motor yang melakukan tindak kriminal. Kami akan bantu pancing mereka," kata Muhammad Ichsan, juru bicara geng motor XTC kepada Tempo seusai diskusi "Teror Geng Motor ‘Hantu’ bagi Warga Kota Bandung" di Gedung Indonesia Menggugat, Rabu, 19 Februari 2014.
Geng motor juga siap menjadi relawan Pemerintah Kota Bandung untuk membantu menjalankan program-program Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. "Ini salah satu cara kami mulai membuka diri pada masyarakat dan pemerintah," kata Ichsan.
Menurut Ichsan, itu merupakan upaya mereka untuk mengubah paradigma negatif masyarakat terhadap anggota geng motor. Saat ini geng motor dipandang buruk oleh masyarakat karena oknum yang melakukan kriminalitas dengan mengatasnamakan geng motor tertentu di Bandung. "Untuk menebarkan citra positif pada masyarakat, geng motor yang memiliki ribuan anggota ini berkomitmen untuk tidak melakukan tindak anarkis, dan kriminalitas," katanya.
Dalam diskusi yang digelar Komunitas Bandung Gandeng itu, para anggota geng motor juga mengatakan kesediaannya dibina oleh Pemkot Bandung. “Kami tidak mau dibubarkan, kami hanya ingin dibina,” ujar Sandi Saputra, anggota Moonraker.
Sandi mengungkapkan, sebelum gerakan biopori digagas Wali Kota, “Kami sudah melakukan pemberdayaan masyarakat, yakni membuat biopori di kawasan Bandung Timur."
Kapolda Jawa Barat Mochammad Iriawan menyambut baik sikap geng ataupun klub motor tersebut. "Mari kita bersama-sama menjaga keamanan Kota Bandung dari tindakan rusuh yang dilakukan oleh kelompok bermotor. Sebab, polisi tidak bisa sendiri menjaga keamanan. Harus ada partisipasi dari masyarakat," ujarnya.
Adapun Komandan Pom Kodam III/Siliwangi Kolonel Wahyu Sapto Nugroho menyatakan TNI siap bekerja sama dengan kepolisian dan pemerintah untuk mengarahkan geng motor pada kegiatan yang positif seperti penanaman pohon, kerja bakti, dan kegiatan sosial lainnya. "Bahkan Garnisun pernah mengumpulkan klub motor untuk berdialog, mencari solusi bagaimana membuat kegiatan-kegiatan positif bagi para geng motor," katanya.
RISANTI | PERSIANA GALIH