TEMPO.CO, Madiun - Lima penduduk Kota Madiun dan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tewas akibat terjatuh dari atap rumah saat membersihkan abu vulkanik Gunung Kelud. Insiden yang sama juga mengakibatkan puluhan warga lainnya mengalami patah tulang dan luka-luka.
Mereka dirawat di RSUD dr Soedono, Kota Madiun, dan RSUD Caruban, Kabupaten Madiun, sejak Jumat sore, 14 Februari 2014. “Pasien yang meninggal mengalami cedera otak karena terbentur benda keras,” kata dokter spesialis bedah RSUD dr Soedono, Nur Hidajat, Selasa, 18 Februari 2014.
Juru bicara RSUD Caruban, Trimo, mengatakan sembilan orang yang terjatuh saat membersihkan atap rumah dari abu dirawat di rumah sakit itu, baik karena mengalami cedera otak maupun patah tulang. Seorang di antaranya telah meninggal dunia, sedangkan lima orang menjalani rawat jalan dan tiga lainnya dirawat inap. “Mereka jatuh saat membersihkan abu vulkanik di atap rumahnya.”
Sarimun, 57 tahun, pasien RSUD Caruban yang mengalami patah tulang kaki, mengatakan dia terjatuh dari atap rumahnya kemarin pagi. Saat itu dia bermaksud menyingkirkan abu vulkanik yang menempel pada asbes terasnya. “Asbesnya pecah dan saya jatuh,” ujar warga Desa Plumpungrejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, itu.
Abu vulkanik muntahan Gunung Kelud mulai menyelimuti wilayah Madiun pada Jumat dinihari, 14 Februari 2014. Hingga saat ini abu masih menutupi jalan raya dan atap rumah penduduk.
NOFIKA DIAN NUGROHO