TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak ingin lagi ditanya soal rencana kemundurannya. Dia lebih memilih tidak menjawab pertanyaan para wartawan yang mencoba meminta konfirmasinya.
"Sudah saya enggak mau ngomong itu lagi. Saya sudah enggak boleh ngomong itu," katanya kepada wartawan di Graha Sawunggaling, Selasa, 18 Februari 2014.
Belakangan, isu pengunduran diri wali kota terbaik pilihan Tempo dua tahun silam itu semakin mencuat. Isu ini didukung oleh curahan hati Risma di salah satu stasiun televisi nasional beberapa waktu lalu. Selain itu, dia sempat menunjukkan lemari di ruangannya yang telah dikosongkan kepada Tempo saat mewawancarainya.
Terang saja hal tersebut mengundang aksi dari masyarakat Kota Surabaya. Pekan lalu, puluhan warga Kota Pahlawan yang terdiri atas pedagang kaki lima berdemo di depan ruangan Risma untuk menolak kemunduran wali kota mereka itu.
Para pengguna media sosial beramai-ramai memberikan dukungan dengan mencantumkan tanda pagar #SaveRisma. Kemarin, para pakar, akademikus, dan aktivis mendatangi Risma langsung di ruangannya untuk memberikan dukungan dan motivasi supaya dia tetap bertahan.
Menurut sumber Tempo, pada Kamis lusa, arek-arek Suroboyo akan menggelar aksi #SaveRisma di depan gedung Balai Kota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya. Namun Risma tak ingin ambil pusing soal rencana tersebut. "Nanti coba kita lihatlah," ujarnya.
DEWI SUCI RAHAYU
Terpopuler:
Wali Kota Tri Rismaharini Siap Mundur
Dituding Plagiarisme, Anggito Mundur dari UGM
Dosen UGM: Jangan Hukum Anggito Seumur Hidup
Ahok: Pengusahanya Kurang Ajar, Mau Dikte Kami!