TEMPO.CO, Kediri - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Kelud dari awas menjadi siaga. Warga sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing meski zona bahaya 10 kilometer masih ditetapkan.
"Kelud sudah kita turunkan menjadi siaga," kata Pelaksana Tugas Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG, Gede Suantika, Ahad, 16 Februari 2014. (Baca juga: Status Gunung Kelud Turun Jadi Siaga)
Gede mengungkapkan proses erupsi Gunung Kelud sudah benar-benar berhenti. Gempa-gempa vulkanik dangkal sebagai parameter terjadinya aktivitas pergerakan lava dipastikan tak kembali muncul.
Menurut dia, erupsi yang terjadi pada Kamis, 13 Februari 2014, sudah menghabiskan seluruh material ke permukaan. Karena itu, dipastikan tak ada lagi ancaman lontaran batu ataupun pasir.
Adapun para pengungsi dari Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, yang mengungsi di kantor Desa Tawang, Kecamatan Wates, sudah mulai pulang ke rumah. Bahkan sejak sebelum status siaga ini ditetapkan, mereka sudah lebih dulu meninggalkan pengungsian.
Brudin, seorang relawan yang bertugas di pos pengungsian tersebut, mengatakan jumlah pengungsi yang pulang ke rumahnya terus bertambah. Jika siang kemarin jumlah mereka mencapai 1.050 orang, pada malam harinya tercatat hanya 624 orang yang bertahan. "Rata-rata mereka pulang untuk membersihkan rumah dan merawat ternak," katanya.
HARI TRI WASONO
Berita lain:
Relawan Kelud Terobos Zona Terlarang untuk Berfoto
Gunung Anak Krakatau dalam Status Waspada
Abu Kelud, MUI Diminta Serukan Warga Salat Istisqa
Cinta Penelope Diajak Nikah Siri Ustad Hariri
Bos Sritex Lukminto Dimakamkan Hari Ini