TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan penerbangan kembali normal pasca letusan Gunung Kelud. “Penerbangan domestik dan internasional sudah tidak terganggu," kata Bambang S. Ervan, juru bicara kementerian itu, kepada Tempo, Sabtu, 15 Februari 2014.
Menurut dia, saat ini, abu vulkanik yang berasal dari Kelud sudah membumbung di di ketinggian 65 ribu kaki (20 ribu meter) dan bergerak ke arah barat. "Umumnya penerbangan membutuhkan ketinggian 35 ribu kaki (sekitar 10 ribu meter)," kata Bambang.
Kemarin, berdasarkan data dari Air Nav Indonesia, sejumlah koordinat penerbangan domestik dan internasional dialihkan. Rute yang terpengaruh letusan gunung 1.731 meter di Jawa Timur itu berlokasi di wilayah timur Indonesia, seperti Jakarta-Denpasar, Jakarta-Lombok, Jakarta-Ujung Pandang. Abu vulkanik juga membuat rute penerbangan Ujung Pandang-Singapura, Ujung Pandang-Australia, berbelok. Letusan Kelud membuat 281 penerbangan dibatalkan.
Kabar baik lainnya adalah mulai beroperasinya tiga bandara, yaitu Ahmad Yani di Semarang, Tunggul Wulung di Cilacap dan Abdul Rachman Saleh di Malang. (Baca: Cara Garuda Lindungi Pesawat Dari Abu Kelud)
Meski demikian, dia melanjutkan, masih terdapat empat bandar udara yang ditutup akibat timbunan debu vulkanik. Bandara adalah Juanda di Surabaya, Adi Sucipto di Yogyakarta, Adi Soemarmo di Solo dan Husein Sastranegara di Bandung. Semuanya berstatus bandara antarbangsa.
Bandara Juanda, kata Bambang, akan kembali beroperasi petang ini, sekitar pukul 18 WIB. Besok, giliran Husein Sastranegara yang dibuka, sekitar pukul 9 WIB.
Menurut Bambang, Adi Sucipto direncanakan dibuka pada Selasa, 18 Februari 2014 pukul 6 WIB dan Adi Soemarmo pada Senin, 17 Februari 2014, pukul 6 WIB.
NURUL MAHMUDAH
BERITA LAINNYA
Letusan Gunung Kelud Jadi Perhatian Dunia
Jangan Langsung Siram Abu Vulkanik
Korban Ustad Hariri Akhirnya Buka Suara
Alasan Kelud Dijuluki 'Deadliest Volcano'
SBY Angkat Mbah Rono Jadi Kepala Badan Geologi