TEMPO.CO, Malang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyiapkan 34 ribu masker untuk penduduk Kecamatan Ngantang dan Kecamatan Kasembon yang tinggal berdekatan dengan lokasi Gunung Kelud. “Masker disiapkan di puskesmas dua kecamatan itu bila status Gunung Kelud dinaikkan dari siaga 3 menjadi awas,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang, Hafi Lutfi, Kamis, 13 Februari 2014.
Desa yang berpotensi terkena dampak langsung letusan Gunung Kelud adalah Desa Pandansari, Banturejo, Pagersari, Sidodadi, dan Ngantru, yang berlokasi di Kecamatan Ngantang. Sedangkan di Kasembon ada empat desa, yaitu Kasembon, Bayem, Pondok Agung, dan Sukosari.
Selain menyediakan masker, BPBD menyiapkan 58 tikar plastik, 10 ribu karung, 24 tenda berbagai ukuran, empat pompa air, empat mesin pemotong kayu, satu pemotong beton, dua tandon air berkapasitas 5 ribu liter, satu mobil tangki, satu truk serbaguna, dua sepeda motor trail, 4 genset, 19 ranjang darurat, 56 matras, dan obat-obatan. Semua kebutuhan, termasuk peralatan evakuasi, untuk masa tanggap darurat sudah dikemas dan siap diberangkatkan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
BPBD juga sudah berkoordinasi dengan seluruh puskesmas, kepala dusun, dan kepala desa untuk membuat jalur evakuasi yang paling efektif dan dekat dengan permukiman penduduk. Titik pengungsian di Kecamatan Ngantang dipusatkan di obyek wisata Bendungan Selorejo yang dikelola Perum Jasa Tirta I dan di Kecamatan Kasembon dipusatkan di SMPN 1 Kasembon. “Kami mengusahakan tempat pengungsian di dalam gedung. Kalau sudah penuh dan atau tidak dapat, ya, kita pakai tenda.”
Instansi-instansi terkait diundang untuk mematangkan koordinasi. Seluruh komunitas relawan di Malang juga akan dilibatkan. Bersama tenaga-tenaga lapangan dari sejumlah instansi terkait, relawan akan disebar ke sembilan desa di Ngantang dan Kasembon yang berbatasan dengan Kabupaten Kediri, terutama ke dusun-dusun yang paling dekat dengan Kelud.
ABDI PURMONO