TEMPO.CO , Jember: Ketua DPR Marzuki Alie meyakini, ketegangan antara Indonesia-Singapura dalam beberapa hari ini tidak akan menganggu rencana ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015.
"Antar bangsa ada gesekan itu biasa. Dua saudara saja kadang ada gesekan. Itu namanya kita bergaul," ujar dia, usai memberi kuliah umum "Entrepreneurship Menjawab Tantangan ASEAN Economic Community 2015" di gedung Soetardjo Universitas Jember, Selasa, 11 Februari 2014.(baca: Soal Usman-Harun, Menteri Singapura Menolak Lupa)
Ketegangan yang kini dipicu soal nama kapal KRI Usman Harun itu, kata Alie, terjadi karena Singapura memasuki wilayah kedaulatan Indonesia. Menurutnya, penamaan kapal Angkatan Laut adalah urusan dalam negeri Indonesia, yang tidak berhak dicampuri negara lain seperti Singapura.
"Tiap negara punya kebanggaan masing-masing. Itu kedaulatan, jangan masuk ke wilayah kedaulatan negara lain," ujar ketua DPR itu.
Alie juga mengaku optimistis, konflik atau ketegangan itu akan segera mereda dan tidak akan mempengaruhi rencana dan penerapan Komunitas Ekonomi ASEAN tahun 2015 nanti. Pasalnya, kata dia, para kepala kepala negara, kepala pemerintahan dan pimpinan parlemen di negara anggota ASEAN sudah menyepakati semua poin dalam rencana AEC itu. "Saya yakin akan hadir pemahaman. Kenapa? Karena piliahannya pada kepentingan yang lebih besar. Saya yakin begitu," katanya. (baca: KRI Usman Harun, Tak Ada Niat RI Buka Luka Lama )
MAHBUB
Berita Terkait:
Curhat Usman-Harun Menteri Singapura Riuh Direspon
FOTO: Melihat Makam Usman dan Harun di TMP Kalibata
FOTO : Lee Kuan Yew Pernah Tabur Bunga di Makam Usman dan Harun
Sebenarnya, Singapura Jadikan Usman Harun Pahlawan
Bagaimana Upaya Terakhir RI Bebaskan Usman-Harun?