TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene mengatakan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Papua Nugini Rimbink Pato terkait dibakarnya kapal nelayan Indonesia oleh tentara Papua Nugini di Perairan Muara Kali Torasi, Papua.
"Menlu meminta klarifikasi pada pihak Papua Nugini. Kedutaan dan konsulat juga sudah menanyakan soal insiden ini pada mereka," ujar Tene, ketika dihubungi Tempo, Senin, 10 Februari 2014.
Pemerintah Papua Nugini, menurut Tene, berjanji untuk secepatnya memberi informasi tentang apa yang sesungguhnya terjadi di perairan Muara Kali Torasi.
Kamis siang, 7 Januari 2014, sekitar 10 nelayan dari Kabupaten Merauke berangkat menggunakan speed boat atau perahu motor cepat menuju perairan perbatasan RI-Papua Nugini.
Namun, mereka ditangkap pihak keamanan Papua Nugini. Para nelayan ini dianggap memasuki kawasan perairan Papua Nugini. Speed boat para nelayan langsung dibakar. Para penumpangnya kemudian diperintahkan berenang sejauh 7 kilometer menuju daratan dalam kondisi cuaca buruk dan ombak tinggi.
Lima dari sepuluh nelayan akhirnya meninggal dunia lantaran kelelahan, sedangkan lima lainnya hingga kini belum ditemukan. Pihak keluarga masih menunggu proses evakuasi para nelayan nahas tersebut.
TIKA PRIMANDARI
Berita Terpopuler
Buntut Usman Harun, RI Mundur dari Singapore Airshow
Gadis Ini Nekat Cuit Foto Selfie Bugilnya
Publik DKI Lebih Pilih Mega Ketimbang Jokowi
Bagaimana Upaya Terakhir RI Bebaskan Usman-Harun?