TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Sisriadi Iskandar, mengatakan tim akrobat dirgantara Jupiter sudah berada di Singapura untuk tampil dalam Singapore Airshow, ajang pameran dirgantara terbesar di Singapura yang akan dibuka Senin besok, 10 Februari 2014.
Namun, menyusul pembatalan undangan untuk Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin dan delegasi TNI, tim Jupiter juga terpaksa batal tampil. "Arahannya mereka diminta tak tampil, kemudian pulang ke Tanah Air," ujar Sisriadi ketika dihubungi Tempo, Ahad, 9 Februari 2014.
Pembatalan ini masih berhubungan dengan protes Singapura terkait penamaan KRI Usman Harun. Singapura menilai pemerintah Indonesia tak sensitif dengan menamai kapal tersebut menggunakan nama tokoh yang dianggap penjahat oleh Singapura.
Usman Harun diambil dari nama dua anggota KKO (Komando Korps Operasi, sekarang Marinir), Usman dan Harun Said, yang mengebom MacDonald House di Orchrad Road yang menewaskan tiga orang saat masa konfrontasi dengan Malaysia pada 1965. Keduanya dieksekusi di Singapura pada 17 Oktober 1968.
Namun, begitu tiba di Tanah Air, keduanya dielu-elukan sebagai pahlawan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Untuk menghormati jasa keduanya, TNI AL memakai nama mereka untuk menamai kapal barunya.
TIKA PRIMANDARI
Terkait:
Eks Dubes Singapura: KRI Usman Harun Hak Indonesia
Menteri Singapura Kecewa Reaksi Politikus Indonesia
David: Usman Harun Harus Ditolak Masuk Singapura
Reaksi Ahok, Usman Harun Jadi Nama Jalan di DKI