TEMPO.CO, Pandeglang - Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Pandeglang Ahmad Wihya Dipyana mengaku sejak awal tidak sepakat dan melarang kegiatan pramuka diselenggarakan di lokasi yang jauh dari sekolah mengingat kondisi cuaca.
“Saya menyarankan agar kegiatan dilakukan yang lokasinya tidak jauh dari sekolah, tapi anak-anak maunya jauh-jauh karena yang survei juga anak-anak," kata Ahmad Wihya, Sabtu, 8 Februari 2014.
Ahmad mengatakan peserta kegiatan pelantikan pramuka adalah calon peserta Laksana dan kepanitiaannya dari Laksana. "Laksana ini tingkatan tertinggi (di Penegak)," kata Ahmad.
Menurut dia, selain siswa, ada dari pembina atau guru yang ikut dalam rombongan truk nahas tersebut. “Dua putri dan tiga putra. Sebagian ada yang naik motor untuk mengawal,” katanya. Dengan adanya insiden kecelakaan itu, kata Ahmad, ia akan mengevaluasi kegiatan sekolah.
Elisa, siswa kelas XII SMKN 1 Pandeglang yang juga salah satu korban yang selamat dari kecelakaan, mengaku sebelum mobil oleng tak terkendali, dia mendengar ada suara benturan besi dari bawah bagian mobil. "Ada suara seperti besi beradu, suaranya keras. Terus mobil oleng," katanya.
Elisa hanya mengalami luka ringan di tangan dan sudah mendapatkan perawatan medis. “Waktu itu, dalam kondisi setengah sadar, saya melihat teman-teman saya ada yang terpental dari mobil. Terus saya enggak tahu apa-apa lagi. Setelah saya sadar, keadaan sudah sangat kacau," ujarnya.
Ia mengaku bersyukur masih selamat, tapi khawatir pada kondisi teman-temannya yang lain. "Saya masih trauma, apalagi ada teman-teman yang sampai meninggal dunia," katanya.
Sebelumnya, truk yang mengangkut 62 siswa SMKN 1 Pandeglang mengalami kecelakaan tunggal di tanjakan Bangangah, Kampung Kaduhileud, RT 03 RW 01, Desa Banjarwangi, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Jumat, 7 Februari 2014. Kecelakaan tersebut mengakibatkan enam orang tewas, 23 orang mengalami luka berat, dan 33 orang luka ringan.
Empat korban tewas merupakan siswa SMKN 1 Pandeglang, dua di antaranya bernama Tedi Winarahmandani, 18 tahun, warga Kampung Pasir Kopi, Desa Banyumas, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang; dan Nuraisiyah, 17 tahun, warga Kecamatan Mekarjaya, Kabupaten Pandeglang. Sedangkan dua korban lainya yakni pengemudi truk, Rizal, 23 tahun, dan Muklis, 21 tahun, sebagai kernet, warga kampung Kadu Gadung, RT 06 RW 02, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang.
WASI’UL ULUM
Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler:
Jadi Tersangka, Farhat Abbas Dicoret sebagai Caleg
Jokowi Berpeluang Jadi Calon Presiden dari PDIP
Dokter: 'Burung' Muhyi Tak Bisa Disambung Lagi
Bertemu Ganjar, Bibit Teringat Pesan Mega
Cara KPK Sindir Darin Mumtazah