TEMPO.CO, Pangandaran - Perlakuan aparat Indonesia dengan aparat pemerintah Australia sangat berbeda dalam soal imigran gelap. Pemerintah Australia langsung mengusir mereka ketika memasuki wilayah perairan negara tersebut. Sedangkan pemerintah Indonesia memperlakukan para peminta suaka dari Timur Tengah itu seperti "tamu". Mereka diinapkan di sebuah hotel.
Seperti yang kini dialami sejumlah imigran yang terdampar di Pantai Barat Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu malam, 5 Februari 2014. Setelah mendapat pertolongan, mereka dibawa ke kantor imigrasi dan diinapkan di sebuah hotel. Imigran gelap ini tiba di Pangandaran dengan perahu penyelamatan atau sekoci berwarna oranye. (Baca: Sekoci Imigran Gelap Ditemukan di Sukabumi)
"Perahunya berbentuk kapsul berwarna oranye," kata Kepala Satuan Polair Polres Ciamis Ajun Komisaris Firmansyah saat dihubungi Kamis pagi, 6 Februari 2014. "Semuanya tertutup, hanya ada kaca di bagian atas, mungkin untuk nakhoda."
Imigran dari Iran, Bangladesh, Nepal, dan Pakistan tersebut kini ditampung di Kantor Imigrasi Tasikmalaya. Menurut Firmansyah, sekoci itu juga dilengkapi mesin dan kemudi. "Di dalam sekoci, ada tiga tabung gas," ujar Firmansyah.
Selain itu, Firman mengatakan terdapat sisa makanan dan minuman di dalam sekoci, yang kini diamankan di Pantai Pangandaran.
Pihak Polair, kata Firmansyah, belum meminta keterangan kepada imigran karena terkendala bahasa. "Sudah diserahkan ke Imigrasi Tasikmalaya," katanya.
Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Tasikmalaya Arief Hanafi membenarkan bahwa imigran sudah berada di kantornya. Mereka ditampung di sebuah hotel di daerah Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. "Ini baru datang, akan didata dulu," ujarnya. (Baca: Kirim Imigran Gelap, Australia: Ini Soal Keamanan)
CANDRA NUGRAHA
Berita Terkait:
Kisah Pilu 90 Imigran Gelap di Hutan Cisarua
Pakai Kapal 'Mewah', Australia Kirim Imigran ke RI
Sekoci Imigran Gelap Ditemukan di Sukabumi
26 Imigran Myanmar Dipindahkan ke Makassar