TEMPO.CO, Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mewaspadai ancaman banjir Sungai Bengawan Solo yang diprediksi terjadi pertengahan bulan ini. Data yang dilansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menyebutkan bahwa potensi banjir cukup besar mengingat curah hujan di daerah hulu cukup tinggi. Kawasan hulu Bengawan Solo meliputi Kabupaten Karanganyar, Solo, Sukoharjo, Sragen, Ngawi, Madiun, dan Blora.
Bila ramalan cuaca BMKG itu tidak meleset, kemungkinan permukaan Bengawan Solo akan meningkat hingga status siaga merah. Banjir kali ini dinilai lebih besar dibandingkan dengan banjir pada pertengahan Desember 2013 lalu. "Bisa jadi ini lebih besar," kata Sekretaris BPBD Bojonegoro Budi Mulyono, Kamis, 6 Februari 2014.
Selain itu, Budi melanjutkan, luberan air juga bisa dipasok dari sungai-sungai lain di sekitar Bengawan Solo, seperti Sungai Semarmendem di Kecamatan Baureno, Sungai Kening dari Kabupaten Tuban, Sungai Kalipang di Kecamatan Kalitidu, Sungai Kalidandang di Kecamatan Dander, Sungai Gandong di Kecamatan Purwosari, Sungai Kedungbajul di Kecamatan Kota, Sungai Pacal di Kecamatan Temayang, Kali Wungu di Kecamatan Kasiman, dan Kali Besuki di Kecamatan Balen. "Makanya perlu disiapkan antisipasi sejak dini," ujar Budi.
Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Hartono telah mengundang 16 camat dan kepala desa yang wilayahnya dilewati Bengawan Solo untuk rapat koordinasi di kantor BPBD. Mereka dibekali kemampuan untuk menghadapi banjir musiman itu.
Setyo mengatakan persiapan menghadapi banjir sudah dilakukan sejak awal Februari. Mulai dari pembuatan posko banjir, pos kesehatan, tim tanggap darurat, serta tim dari kecamatan dan desa-desa yang dilalui banjir. "Sudah kami siapkan," ujarnya.
SUJATMIKO
Terpopuler:
Bill dan Hurley Bercinta di Samping Kamar Hillary
Hanya Jokowi yang Masuk Kriteria Capres Habibie
Di Mata Najwa, BJ Habibie Tak Kenal Rhoma Irama
Anas Urbaningrum Beberkan Soal Century ke KPK