TEMPO.CO, Makassar - Sekitar seratus orang warga memblokir akses masuk ke jalan Asrama Polisi Tallo, di persimpangan Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (4/2) malam. Aksi tersebut merupakan bentuk protes warga terhadap eksekusi yang dilakukan Kodam VII/Wirabuana terhadap lahan yang sebelumnya digunakan warga berjualan kaki lima di sekitar kawasan Aspol, beberapa hari lalu.
Warga memblokir akses masuk ke jalan Aspol dengan membentuk barisan di pintu gerbang. Sambil berorasi, mereka membakar ban bekas untuk memancing perhatian. Aksi itu sempat menimbulkan antrean kendaraan sepanjang kurang lebih seratus meter di jalan arah menuju luar kota.
Aparat Kodam dari kesatuan Arhanud 141/BS melakukan pengosongan lahan seluas 3.500 meter persegi di kawasan Pampang sejak Desember 2013 hingga akhir Januari lalu. Petugas mengklaim tanah tersebut milik Kodam. Sekeliling lahan sudah dipagari dan dilarang melakukan aktivitas di atasnya. Sebelumnya, di lahan itu, warga sipil berjualan dengan mendirikan lapak-lapak kaki lima.
Aksi demonstrasi dan blokir jalan beberapa kali terjadi selama sepekan. Warga dibantu mahasiswa dan Lembaga Bantuan Hukum mendirikan posko di lokasi. Namun kali ini jumlah massa yang turun lebih banyak, karena beredar kabar salah satu di antara mereka dipukuli oknum TNI. "Dua orang teman kami dipukuli. Pelakunya tentara. Kami tidak tahu apa sebabnya," kata Asri, warga jalan Aspol di lokasi kejadian.
Berikutnya: Kabar warga dipukuli aparat.