TEMPO.CO, Padang - Kepolisian Resor Sijunjung menahan satu sopir bus Family Raya yang sempat melarikan diri setelah busnya terbakar di Jalan Lintas Sumatera Kilometer 147, tepatnya di Jorong Bukit Talauan, Nagari Siur, Kecamatan Baru, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Satu sopir lain dan keneknya masih diburu polisi. Tujuh orang tewas dalam kebakaran bus yang terjadi Jumat dinihari, 31 Januari 2014, itu.
Kepala Kepolisian Resor Sijunjung AKBP Sugeng Riyadi, Selasa, 4 Februari 2014 mengatakan sopir bus bernomor polisi BH-7851-FU yang berinisial AL, 44 tahun, lari ke Padang usai insiden terjadi.
"Kami berkoordinasi dengan pemilik PO Family Raya untuk membujuk sopir menyerahkan diri ke pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Melalui merekalah kita bisa melacak sopir itu," ujar Sugeng. Saat dalam perjalanan dari Padang menuju Sijunjung, tim dari Polres Sijunjung menjemput sopir itu. AL rencananya berangkat ke Sijunjung untuk menyerahkan diri ke Polres setempat. Polisi menjemputnya di tengah jalan karena khawatir dia melarikan diri lagi.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sijunjung membawa AL ke Kepolisian Daerah Sumatera Barat untuk dimintai keterangan, Senin, 3 Februari 2014. "Malamnya baru kita bawa ke Sijunjung untuk diamankan," ujarnya.
Kata Sugeng, menurut keterangan sopir itu, AL membawa mobil dari Bangko, Jambi, hingga Gunung Medan Kabupaten Dharmasaraya, Sumatera Barat. Setelah beristirahat, dia digantikan sopir lainnya yang berinisial VN. "AL lalu istirahat di ruangan merokok di bagian belakang bus," ujarnya.
Tiba-tiba AL dibangunkan kenek karena bus rusak. Saat itu, menurut pengakuan AL, bus sudah mulai berasap. Ketiga awak bus keluar untuk mengecek kondisi bus. "Namun penumpang saat itu tidak diminta keluar karena dianggap kerusakan biasa," ujarnya.
Saat tiba di luar, api membesar. Menurut Sugeng, saat para penumpang panik dan berusaha keluar dari bus, AL lari sekitar 10 meter dari lokasi kejadian. Ia lalu kabur ke arah Kiliran Jao, Kabupaten Sijunjung, dengan menggunakan truk sebelum akhirnya tiba di Padang. "Sebelum ke Padang, AL sempat lari ke rumahnya di Painan, Kabupaten Pesisir Selatan," ujarnya.
Saat ini AL masih ditahan di Mapolres Sijunjung. "Kita belum menetapkan status AL. Masih diamankan," ujarnya. Pihak kepolisian masih mencari sopir lain dan kenek bus nahas itu. "Kita belum mengetahui keberadaanya," ujarnya.
Adapun proses identifikasi terhadap korban masih berlanjut. Sampel DNA tujuh korban yang tewas dan keluarga yang mengaku kehilangan anggota keluarga dianalisis di Mabes Polri. "Butuh waktu untuk identifikasi. Saat ini tim DVI Mabes telah kembali ke Jakarta untuk menganalisis DNA korban," ujarnya. Ada tujuh keluarga yang mengaku kehilangan keluarganya. "Untuk memastikan itu, kita tunggu hasil DNA."
Menurut Sugeng, dari 44 orang penumpang bus, baru 23 orang yang berhasil didata. "Selain korban tewas, ada penumpang yang belum terdata karena setelah kejadian mereka langsung pulang," ujarnya.
ANDRI EL FARUQI
Berita Lainnya:
Prabowo Tahu jika Anak Ahok Pengin Jadi Tentara
Ahok: Rusun Pasar Rumput Bisa Segera Dibangun
Ahok Curiga Ada Korupsi Miliaran di Sampah
Ahok: Dana Hibah yang Tak pantas Bisa Dikunci