TEMPO.CO, Jombang - Bencana tanah longsor susulan masih menghantui benak ratusan warga Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang, Jawa Timur. Wilayah itu berada di perbukitan lereng Gunung Anjasmara. Warga masih trauma dengan longsornya tebing pada 28 Januari 2014 lalu yang menelan 14 korban jiwa.
Data di posko penanggulangan bencana menyebutkan, Dusun Kopen dihuni oleh 236 kepala keluarga (KK) atau 793 jiwa. Warga menyambung hidup dengan bercocok tanam buah-buahan, palawija maupun kayu-kayuan, terutama jati dan bambu. Meski tidak gundul, lereng tersebut tetap rawan longsor ketika curah hujan sedang tinggi.
Salah satu warga Dusun Kopen, Suningti, 56, mengatakan sudah puluhan tahun tinggal di kaki Anjasmara, atau sejak dia menikah pada usia 14 tahun. Setelah tragedi longsor yang menewaskan 14 orang itu, Suningti menjadi was-was. Sebab rumahnya hanya berjarak 70 meter dari lokasi longsor. "Rumah adik saya juga kena longsor, tapi waktu itu rumah sedang kosong," kata Suningti, Jumat, 31 Januari 2014.
Demi keamanan, Suningti tidak menolak seadainya akan direlokasi ke tempat lain. Suningti tinggal serumah dengan suami dan delapan anaknya. Sejak longsor beberapa hari lalu, keluarganya mengungsi ke tetangga. "Pak Bupati sudah menemui saya dan akan direlokasi," ujarnya.
Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko mengatakan pemerintah sementara akan merelokasi 20 keluarga di sekitar bukit yang longsor. Pemerintah Kabupaten Jombang akan melakukan tukar guling lahan Perhutani sebagai tempat relokasi. "Pemerintah Jombang kerjasama dengan Perhutani, pemerintah provinsi, dan pusat," kata Nyono.
Baca Juga:
Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan Jombang, Denny Ermansyah mengatakan, Perhutani siap meneyediakan lahan. Soal mekanisme tukar guling, menurutnya, bisa diatur kemudian. "Karena ini situasi darurat, yang penting disediakan lahan relokasinya dulu," kata dia.
ISHOMUDDIN
Berita Lain:
PT Semen Indonesia Sewakan Lahan ke PTPN X
Ekspor Mineral, Jero Tolak Permintaan Freeport
Alasan Foxconn Hijrah dari Cina ke Indonesia
10 Saham Pencetak Rugi Terbesar
Pemasok untuk iPhone Bedol Desa? BKPM: Tunggu Saja