TEMPO.CO, Cimahi – Kepolisian kembali menembak mati seorang pentolan geng rampok yang kerap beroperasi di Bandung dan sekitarnya. Purnama Sumirat Afandi, 20 tahun, diketahui merupakan anggota geng yang semalam diterjang timah panas oleh polisi saat diburu di Margahayu, Kabupaten Bandung.
Polisi menyebut Sumirat sebagai residivis maling dan rampok bersenjata yang sejak dua tahun lalu wira-wiri di jalanan Bandung Raya dan Kota Cimahi. Sumirat, yang juga disebut-sebut eks panglima geng motor Brigez di Margahayu, pada masa lalu dicap buron.
"Dia target operasi kami sejak 2012 lalu. Dia tertembak karena melakukan perlawanan saat hendak kami tangkap. Kan anggota kami juga tak mau ambil risiko celaka menangkap dia," ujar Kepala Polres Cimahi Kota Ajun Komisaris Besar Erwin Kurniawan di kantornya, Selasa, 28 Januari 2014.
Polisi Reserse Kriminal Cimahi mengakhiri perburuan Sumirat di dekat ruko Blok G, Taman Kopo Indah. Menurut Erwin, saat dikejar semalam, dengan membonceng sepeda motor yang dikemudikan kawannya, Sumirat tengah mencari mangsa.
"Tapi si joki (pengemudi motor) sempat berhasil kabur. Pelaku (Sumirat) tertembak di dada kiri dan meninggal. Jasadnya langsung kami bawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin," tutur Erwin. Polisi pun, kata dia, sudah memberi tahu keluarga Sumirat, warga kampung Manglid, RT 06 RW 10, Kelurahan Margahayu Selatan, Kabupaten Bandung.
Erwin menuturkan Sumirat dulu sempat keluar-masuk sel tahanan polisi. Selain di Cimahi, kata dia, mendiang dulu sempat dikerangkeng di sel Polres Kabupaten Bandung. Di Cimahi, aksi yang diduga kuat dilakukan Sumirat terlapor pada 17 April 2012.
"Selain pisau sangkur, dari tangan tersangka juga kami sita pistol mainan. Sementara dari kosan tersangka dan si joki disita enam unit sepeda motor," kata Erwin. Jasadnya kini masih diperiksa tim forensik RS Hasan Sadikin.
ERICK P. HARDI
Terpopuler
Suap di Bea Cukai, Kubu STAN vs Non-STAN Meruncing
Rizal Ramli: SBY Pernah Ngemis ke Saya
Daftar 14 Kendaraan Adik Ratu Atut yang Disita KPK
Ini Sebab Polisi Duga Bos Tata Motors Bunuh Diri
Ahok Ungkap Akar Masalah Konflik ITC