TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Reyna Usman, mengatakan tim kesehatan Hong Kong datang ke Sragen untuk memeriksa kesehatan Erwiana. "Tim datang kemarin malam," kata Reyna ketika dihubungi Jumat, 24 Januari 2014.
Reyna mengatakan tim kesehatan mengecek kesehatan Erwiana agar bisa memberikan kesaksian tentang siksaan-siksaan yang dilakukan oleh majikannya, Law Wan Tung. "Datang untuk menginvestigasi," kata Reyna.
Sedangkan tim kepolisian Hong Kong masih berada di Sragen untuk mendalami kasus hukum Erwiana. "Tim kepolisian Hong Kong bertemu PT Graha Ayu Karsa di polres hari ini," kata Reyna.
Perusahaan penyalur jasa tenaga kerja Indonesia yang merekrut Erwiana, PT Graha Ayu Karsa, kata Reyna, mengklaim intens dalam memonitor Erwiana. "Baik sekarang maupun sebelumnya," kata Reyna.
Reyna mengatakan Graha Ayu Karsa juga pernah menanyakan kasus Erwiana kepada partner mereka di Hong Kong, Chan's Asia Recruitment, pada 14 Januari 2014. "Mereka meminta penjelasan mengenai penyelesaian kasus," kata Reyna.
Baca Juga:
Mengenai gaji Erwiana yang tertunda selama tujuh bulan ataupun yang menyangkut dengan labour case lainnya, Reyna mengatakan hal tersebut ditangani Atase Tenaga Kerja Indonesia di Hong Kong, yang merupakan perwakilan dari pemerintah Indonesia. "Harus dibayar gajinya itu, tidak boleh tidak," kata Reyna.
RIZKI PUSPITA SARI
Terpopuler:
SBY Tanyakan Soal Harga Tenda Rp 15 M di Sinabung
Rumah Mewah Sutan di Bogor, Siapa Bayar Pajaknya?
Aburizal Pede Kalahkan Jokowi
Harga Rumah Mewah Sutan Ditaksir Rp 15 Miliar