TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga korban banjir di empat desa di Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, hingga Rabu , 22 Januari 2014, masih mengungsi di sepanjang jalan Tol Tangerang-Merak, tepatnya di kilometer 57. Warga memutuskan mengungsi di sepanjang Jalan Tol Tangerang-Merak, sejak Senin lalu, karena hawatirkan luapan air Sungai Ciujung semakin tinggi dan merendam rumah-rumah warga seperti terjadi pada Januari 2013 lalu.
Ratusan warga yang mengungsi di jalan tol tesebut yakni warga Kampung Pucong, Undarandir, Mean, (Desa Undarandir), warga Kampung Palembangan, Krawen, Dukuh, (Desa Dukuh); Kampung Badak Jaya, Hegarmanah, Pasar, Cisereh (Desa Keragilan); serta warga Kampung Pinggir Kali.
Kasi Penanganan Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, Dedi Hasan, mengatakan, jumlah warga yang mengungsi di jalan tol Tangerang- Merak masih dilakukan pendataan. "Data pengungsi masih dilakukan penghitungan, sehingga jumlah pasti belum diketahui," ujar Dedi, Rabu, 22 Januari 2014.
Sementara itu, Tarji, warga Kampung Karang Jati yang juga mengungsi di jalan tol, mengaku rumahnya terendam banjir. Sehingga dirinya masih bertahan di tenda pengungsian karena kondisi rumahnya masih terendam. "Saya belum bisa pulang, air yang merendam di rumah saya masih 50 centimeter," katanya.
Menurutnya, di wilayahnya banyak rumah yang terendam banjir. "Tadi saya sempat mengencek ke kampong banyak rumah yang terendam, tapi Kampung Tambak Pasir, Cikosong, Palembangan, dan Kampung Duku belum terendam, dan rata-rata mereka ikut mengungsi khawatir banjir cepat meluas," ujarnya.
WASIUL ULUM
Berita Terpopuler:
Media Asing Soroti Ani Yudhoyono di Instagram
Angkat Telunjuk, Hary Tanoe Tantang Tutut
Hanya Orang Gila Menuntut Jokowi Hilangkan Banjir
Mengapa Ahok Keras Menjaga Waduk Pluit?
Jokowi Kesal Pengungsi Mengemis di Jalanan