TEMPO.CO, Medan - Kapal Caraka Jaya Niaga III mengalami kebocoran dan mengalirkan bahan kimia di Pelabuhan Sambas, Sibolga, Sumatera Utara. Kapal milik Meratus Lines tersebut mengangkut bahan kimia milik PT Agincourt Resources, yang bergerak di bidang pertambangan emas di Tapanuli Selatan.
Kebocoran tersebut berupa asam klorida (HCl) cair yang berasal dari tabung besar berbentuk silinder di dalam kapal. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Sumatera Utara Kusnadi mengatakan tumpahan bahan kimia tersebut tergolong berbahaya. "Kami dengar mulai tumpah tadi siang," katanya kepada Tempo, Sabtu 18 Januari 2014, malam.
Walhi mendesak Badan Lingkungan Hidup Sibolga melokalisir wilayah tercemar dan mengevakuasi warga setempat. Dia meminta pemerintah tidak menunggu gerak polisi. "Sebab polisi hanya melakukan tindakan penegakan hukum, bukan penyelamatan manusia di wilayah tercemar," ujarnya.
Walhi, kata Kusnadi, juga meminta Departemen Perhubungan memeriksa kelayakan kapal pengangkut bahan kimia berbahaya termasuk perangkat keamanannya. "Agar tidak terulang lagi," ujarnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sibolga Ajun Komisaris Agus Pristiono membenarkan peristiwa itu. "Kepolisian Sektor Sambas akan menangani perkara ini," katanya kepada wartawan.
Agus mengatakan kebocoran terjadi saat Caraka Jaya hendak merapat di pelabuhan. Petugas langsung menghalau kapal tersebut kembali ke tengah laut dan mengosongkan dermaga dari semua aktivitas.
Tempo belum mendapat konfirmasi dari PT Agincourt. Peter Albert, direktur pelaksana perusahaan tambang tersebut, meminta Tempo menghubungi bagian hubungan media massa. Namun, Senior Manajer Komunikasi Korporat Agincourt Katarina Siburian tidak kunjung menjawab telepon Tempo. Hingga berita ini diturunkan, dia juga tidak kunjung membalas pesan singkat yang Tempo layangkan.
SAHAT SIMATUPANG
Berita Terpopuler
Suara Kesal Ahok: Kenapa Harus Tunggu Genangan?
Singgung Banjir, Presiden Bacakan SMS Ani SBY
Jokowi Minta Pintu Air Arah Istana Dibuka
Ani SBY Tertawa Dipanggil Ibu Presiden
Pintu Air Manggarai Tahap Kritis