TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca buruk yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) sepekan terakhir ini menyebabkan sejumlah nelayan enggan melaut. Akibatnya, harga ikan pun melambung tinggi.
Nelayan di Kupang, NTT, misalnya, memilih menambatkan perahunya di pantai untuk menghindari gelombang tinggi yang melanda perairan NTT. Harga ikan naik hingga mencapai 60-100 persen.
Di Pasar Ikan Oeba, Kelurahan Fatubesi, Kupang, harga ikan kembung yang biasa dijual Rp 20 ribu per 10 ekor naik menjadi Rp 50 ribu. Sama halnya dengan ikan tongkol dan cakalang yang biasanya dijual Rp 30 ribu menjadi Rp 75 ribu per ekor.
Seorang pedagang ikan, Arnold, mengatakan cuaca buruk yang mempengaruhi hasil tangkapan nelayan membuat pedagang kesulitan mendapatkan ikan segar. "Kami sulit dapatkan ikan segar karena banyak nelayan yang tidak melaut," katanya.
Ikan yang dijual di pasar, menurut dia, kebanyakan ikan hasil tangkapan sebelumnya yang masih tersimpan di lemari pendingin. "Rata-rata ikan yang dijual sisa dari tangkapan sebelumnya," ujarnya.
Badan Meterologi Kelas IIA Kupang telah mengeluarkan imbauan agar nelayan tidak melaut karena cuaca memburuk sepekan ke depan.
YOHANES SEO
Terpopuler :
Sengketa TPI, Tutut Minta Hary Tanoe Taat Hukum
Laba Anjlok, Kinerja PDAM Tangerang Dievaluasi
BI: Penggunaan Bitcoin Melanggar Undang-undang
Nilai Ekspor Surakarta di 2013 Merosot
Mogok, Wewenang Kepanduan Pelindo II Bisa Dicabut
Lion Air Tak Campuri Politik Rusdi