TEMPO.CO , Jakarta--Akil Mochtar ketika menjabat Ketua Mahkamah konstitusi, mengancam akan mengulang Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur jika tidak segera dibayar. Pada tanggal 2 Oktober 2013 lalu, Ia berkomunikasi dengan Ketua Partai Golkar Jawa Timur Zainudin Amali melalui BBM. Dalam percaapan tersebut, Akil meminta penyerahan duit disegerakan. Padahal, deal jumlah duit baru diminta satu hari sebelumnya.
"Eksekusi langsung. Oke tunggu kontak dari saya. Di mana," kata Akil dalam pesan BBM-nya. Bahkan, seperti tidak sabar, Akil nge-PING! Zaiunudin. Dalam BlackBerry Massenger, ping bisa dikatakan simbol untuk mengingatkan orang lain supaya segera membalas pesan.
Zainudin membalas dengan menyebut posisinya di Menteng, Akil meminta bertemu saat itu juga. "Bisa ketemu saya skrg (sekarang) ke rumah. Darurat. Kl (kalau) gak, diulang nih Jatim," kata Akil.
Zainudin pun menyanggupi, "Baik Bang, segera Sy (saya) ke sana," kata Zainudin.
Percakapan Akil dan Zainudin disebut-sebut terkait pemilihan Gubernur Jawa Timur.
Informasi yang diperoleh Tempo, Zainudin memberikan uang senilai Rp 10 miliar kepada Akil untuk memenangkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dalam sengketa Pilkada Jawa Timur di Mahkamah Konstitusi.
Soekarwo membantah. "Semua clean dan clear. Nggak ada sama sekali, masak harus sumpah pocong?" katanya ditemui seusai sholat Jumat di Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Jumat, 10 Januari 2014.
Menurut Soekarwo, kabar itu baru diketahuinya pada Selasa malam, 7 Januari 2014. Ia juga tidak pernah mendengar tentang upaya suap yang dilakukan Zainudin untuk memenangkan dirinya.
TRI ARTINING PUTRI
Terkait:
Isi BBM Akil Soal Duit Rp 10 M di Pilkada Jatim
Golkar Persilakan KPK Usut Idrus dan Setya Novanto
Chairun Nisa Akui Bantu Hambit Bintih
Kata Gubernur Karwo soal Isu Suap di Pilkada Jatim