TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Mahfudz Siddiq menuding Dewan Pengawas (Dewas) TVRI telah memprovokasi para kepala TVRI daerah untuk melawan keputusan Komisi I DPR.
Menurut dia, Dewas dan kepala stasiun TVRI daerah pada Selasa lalu, 7 Januari 2014, telah menggelar rapat konsolidasi di Jakarta untuk melawan keputusan Komisi I—TVRI salah satu mitranya—yang memblokir anggaran TVRI 2014 dan berencana memecat anggota Dewan Pengawas. "Konsolidasi itu sesuai dengan kemauan politik Dewas," ujar Mahfudz saat dihubungi, Kamis, 9 Januari 2014.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu sebelumnya lewat akun Twitter @MahfudzSiddiq, Selasa lalu, mencuit soal kisruh manajemen di TVRI. Dia terlihat geram dalam cuit-cuitnya. Menurut dia, rapat dan rencana mogok siaran TVRI mulai 15 Januari 2014 yang diprovokasi Dewas dengan memanfaatkan kepala TVRI daerah itu adalah pembangkangan lanjutan terhadap keputusan rapat bersama di DPR.
Dewas, kata dia, kalang kabut karena anggaran 2014 diblokir. Lalu Dewas cari berbagai cara, termasuk melobi Kementerian Keuangan, agar anggaran cair tanpa persetujuan DPR. Sekarang, kata dia, Dewas dengan tangan kepala TVRI daerah bersurat ke Presiden minta dicairkan anggaran 2014. "Inilah penyakit lama TVRI. Siapa tidak tergiur dengan anggaran Rp 1 triliun?" kata Mahfudz.
Menurut dia, rapat Dewas dan kepala TVRI daerah ini aneh dari sisi rantai komando. Sebab, kata dia, atasan kepala TVRI daerah itu adalah direksi yang sudah dipecat Dewas pada November 2013 lalu. Sebelumnya, sejumlah kepala TVRI daerah juga memberikan surat dukungan terhadap Dewas yang disampakan ke Komisi I. "Lucu ya. Mestinya mereka dukung atau tidak dukung terhadap direksi, bukan ke Dewas " ujarnya.
Kenyataan ini, kata dia, menunjukkan bukti bahwa Dewas memang menyalahgunakan wewenang untuk intervensi jauh ke tubuh direksi.
Menurut Mahfud, Dewas berpikir bahwa jika kepala TVRI mogok siaran, terus DPR runtuh atau rakyat ikut mengamuk. “Anda keliru besar, Bung! Jika atas provokasi Dewas lalu TVRI hentikan siaran, maka akan kami jadikan momentum untuk merombak total lembaga TVRI,” tulis Mahfud lewat akun Twitternya.
Menurut dia, perubahan mendasar dan total butuh momentum. “Baguslah jika para kepala stasiun TVRI mau dipakai Dewas untuk menciptakan momentum itu.”
NURHASIM
Berita Terpopuler:
Ma'mun soal Anas: Akan Ada Kejutan Hari Ini
Jika Harus Jemput Paksa Anas, Penyidik Bawa Pistol
Ini Rute Penerbangan Domestik dari Halim
SBY Tolak Gelar Jenderal Besar dari TNI