TEMPO.CO, Bangkalan - Ryan Saputra, 2,5 tahun, warga Desa Gili Anyar, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, kecanduan berat rokok. Sudah lebih setahun anak pasangan Nawar dan Mistiyani itu menjadikan rokok sebagai menu wajib yang harus disedot setiap hari.
Menurut Nawar, kecanduan anaknya bermula dari kebiasaannya mengisap rokok sisa tamu yang berkunjung ke rumahnya. Nawar mengaku sudah membujuk agar anaknya berhenti merokok. Namun Ryan malah menangis histeris dan mengamuk, yang terkadang membahayakan diri sendiri. "Karena ngamuk, saya turuti saja, kadang merokok diam-diam di warung," katanya, Kamis, 9 Januari 2014.
Entah apa hubungannya, Nawar mengaku sejak anaknya merokok, dia merasa rezekinya bertambah lancar. Sebaliknya, jika anaknya dilarang merokok, rezekinya terasa seret.
Selama setahun merokok, Nawar mengaku kesehatan anaknya baik-baik saja, meskipun dalam sehari mampu menghabiskan dua hingga tiga bungkus rokok. "Tidak batuk atau sesak napas," kata lelaki yang berprofesi sebagai paranormal dan jual-beli benda pusaka ini.
Camat Kamal, Faisol, mengatakan akan melakukan pembinaan terhadap Ryan. Dia akan meminta Puskesmas Kamal melakukan terapi. "Apa pun alasannya, kebiasaan merokok sangat membahayakan kesehatan, apalagi anak-anak," katanya.
Baca Juga:
MUSTHOFA BISRI