TEMPO.CO, Mojokerto - Korban meninggal akibat mengkonsumsi minuman keras oplosan di Mojokerto, Jawa Timur, mencapai 17 orang dari 25 korban. Sebelumnya, tercatat 16 orang yang meninggal dari 24 korban.
"Ada satu orang yang sebelumnya belum tercatat kepolisian," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Kota Komisaris Nurhadi Santoso, Selasa, 7 Januari 2014.
Satu korban yang sempat tidak tercatat itu bernama Efendi Novianto, 17 tahun. Pelajar sebuah SMK swasta di Mojokerto ini sempat dirawat di Rumah Sakit Islam Hasanah dan meninggal pada 2 Januari 2014. Efendi adalah penduduk Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. "Dia sudah dimakamkan 3 Januari lalu," kata Afan, warga setempat.
Dari 25 korban miras jenis arak oplosan, 17 orang meninggal setelah dirawat di empat rumah sakit di Mojokerto. Dan kini masih tersisa enam orang yang dirawat di tiga rumah sakit Kota serta Kabupaten Mojokerto, antara lain Rumah Sakit Umum dr Wahidin Sudiro Husodo, Rumah Sakit Hasanah, Rumah Sakit Islam Sakinah, dan Rumah Sakit Umum Daerah R.A. Basoeni. (Baca juga: Satu Korban Miras Oplosan Terancam Buta).
Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Kota Ajun Komisaris Besar Wiji Suwartini mengatakan. sebanyak 24 orang tersebut diketahui pesta miras saat perayaan Tahun Baru 2014. "Namun baru terdeteksi polisi sejak kemarin," katanya.
ISHOMUDDIN
Terpopuler:
Endriartono Sindir Jokowi di Acara Konvensi
Saksi: Teroris Dayat Ditembak dari Jarak 1 Meter
Anas Maju-Mundur Datangi KPK
Ini Bisnis Istri Polisi yang Kehilangan Berlian
Hayono Isman: Jokowi Hebat karena Didukung Media