TEMPO.CO, Jakarta -- Hingga pukul 03.00 Rabu dini hari, 1 Januari 2014, operasi penggerebekan teroris di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten masih terus berlangsung. Polisi menyatakan ada 6 rangkaian bom di dalam rumah kontrakan yang ditempati kelompok teroris tersebut.
"Kami harus berhati-hati dalam bertindak, karena belum tahu jenis dan daya ledak bom tersebut," kata Kepala Divisi Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Boy Rafli Amar di lokasi penggerebekan, Rabu dini hari. "Kami khawatir keenam rangkaian bom itu dipasang untuk diledakan saat polisi masuk ke rumah mereka," ujarnya.
Polisi, kata Boy, telah menurunkan tim Puslabfor, Inafis, dan tim pembantu lainnya untuk memetakan potensi bom tersebut. Tim anjing pelacak pun akan segera diturunkan untuk memastikan lokasi bom yang diduga disimpan di 6 ruangan terpisah di rumah itu.
Tak hanya rangkaian bom, tiga orang terduga teroris di rumah tersebut pun masih melakukan perlawanan. "Kami belum bisa memastikan berapa orang yang masih hidup atau sudah tewas, namun masih ada tembakan dari dalam rumah."
Selama proses penggerebekan ini, Boy menjelaskan, tidak ada komunikasi lisan antara polisi dengan para teroris. "Kami sudah melakukan himbauan agar mereka menyerah, tapi mereka membalas dengan tembakan," katanya. Dia belum bisa memastikan sampai kapan operasi ini berlangsung.
"Yang jelas setelah kami yakin kondisi bom di dalam rumah, dan tahu letaknya, kami akan segera bergerak," dia menegaskan.
PRAGA UTAMA
Terkait:
Teroris Ciputat, Polisi Menduga Ada Bahan Peledak
Densus 88 Tangkap Teroris Kelompok Santoso di Poso
Prio Ditangkap Diduga Terlibat Bom Kedubes Myanmar
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Bima
Terduga Teroris di Bekasi Diduga Jaringan Lamongan