TEMPO.CO, Yogyakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi mengabadikan nama Darman Prasetyo sebagai nama Balai Pelatihan Teknik Traksi Yogyakarta. Pemberian nama itu untuk mengenang pengorbanan masinis KRL Commuter Line 1131 itu dalam kecelakaan di perlintasan kereta di jalan Bintaro Permai, Jakarta Selatan. “Dia adalah pahlawan,” kata Direktur Operasi PT KAI Herlianto usai upacara peresmian di Yogyakarta, Kamis, 19 Desember 2013.
Kecelakaan itu terjadi pada Senin, 9 Desember 2013, pekan lalu dan merenggut nyawa tujuh orang. Tiga di antaranya merupakan pegawai PT KAI. Selain Darman, juga asisten masinis Agus Suroto dan teknisi kereta Sofyan Hadi. PT KAI menilai ketiga pegawainya memiliki dedikasi tinggi dalam menjalankan tugasnya.
Berdasarkan penuturan korban selamat yang banyak diberitakan media massa, sesaat sebelum kecelakaan terjadi, Sofyan sempat keluar dari kabin masinis. Ia masuk ke gerbong penumpang dan memperingatkan kereta akan bertabrakan dengan truk tangki. Setelah meminta penumpang mundur ke gerbong belakang, ia justru kembali ke kabin dan mengunci rapat pintu agar api tak menyembur ke penumpang.
Untuk mengenang jasa ketiga pegawainya, hari ini di tempat berbeda, PT KAI juga resmi mengabadikan nama Agus dan Sofyan sebagai nama dua balai pelatihan lain. Yakni Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BPTP) Bekasi menjadi BPTP Sofyan Hadi dan Balai Pelatihan Operasional dan Pemasaran (BP-Opsar) Bandung menjadi BP-Opsar Agus Suroto. Selain menjadikan nama mereka untuk balai pelatihan, sebuah prasasti juga dibangun di stasiun Tanah Abang untuk mengenang dedikasi mereka.
PT KAI juga memberikan penghargaan kenaikan pangkat dua tingkat untuk Darman dan Agus. Adapun Sofyan, yang sebelumnya merupakan pegawai kontrak, diangkat menjadi pegawai tetap. Juru bicara PT KAI Daerah Operasi VI, Agus Komarudin, mengatakan PT KAI sekaligus memberikan kesempatan bagi keluarga korban mendaftar menjadi pegawai perkeretaapian dengan jalur khusus. Tanpa tes, tanpa batasan umur, dan sesuai dengan latar belakang pendidikan. “Bisa anaknya, bisa istrinya, atau juga saudara,” katanya.
Peresmian nama gedung Balai Pelatihan di Yogyakarta itu dihadiri oleh keluarga Darman Prasetyo. Tampak orang tua Darman, Suroto dan Suratmi. Mereka datang dari Purworejo bersama istri Darman, Riza Lestiana, dan anak mereka, Faris Saifullah yang berusia dua tahun.
Keluarga Darman bangga nama Darman Prasetyo diabadikan menjadi nama gedung tersebut karena pengorbanan dan dedikasinya dalam menjalankan tugas. Menanggapi tawaran PT KAI, Suratmi, ibu Darman, mengatakan kemungkinan istri Darman, Riza, yang akan mendaftar sebagai pegawai PT Kereta Api Indonesia.
ANANG ZAKARIA