TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tampaknya tak pernah sedikit pun merasa gentar untuk menutup lokalisasi Dolly. Meski berbagai demo dan ancaman telah diterima, Risma tak mundur walau sejengkal pun.
"Kalau ini tidak saya lakukan, saya takut Tuhan memberi azab kepada kita," kata Risma, yang merupakan sapaan akrab Tri Rismaharini tersebut, usai menjadi narasumber dalam acara Regional Public Sector Conference (RPSC) III di Convention Hall Gramedia Expo, Surabaya, Rabu, 11 Desember 2013.
Menurut Risma, para eks Pekerja Seks Komersial (PSK) dan mucikari tak perlu khawatir untuk mengais rezeki. Pasalnya, mereka termasuk orang yang normal alias tidak cacat. "Orang cacat saja pintar cari uang. Kita yang normal jangan mau kalah, dong,'' katanya.
Apalagi, kata Risma, pihaknya akan memanfaatkan eks lokalisasi tersebut menjadi tempat yang sangat prestisius. Dia akan membangun taman, pasar, sentra PKL, sport center, dan perpustakaan.
Selain itu, dia juga berencana membangun rumah rehabilitasi untuk anak di bawah umur. Anak-anak tersebut merupakan korban dari buruknya pengondisian di lingkungan lokalisasi. "Saya ingin anak-anak menjadi generasi yang bermoral untuk bangsa," kata Risma.
DEWI SUCI RAHAYU
Terpopuler:
Di KPK Atut Bak Bawang Merah, Airin 'Bawang Putih'
Selesai di KPK, Airin Akan Kunjungi Korban Bintaro
Mengapa Truk BBM Berhenti di Rel Kereta Bintaro?
Ahmad Dhani Akhirnya Balas Twit Farhat Abbas
Kisah Mistis di Seputar Lintasan Kereta Bintaro