Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pantai Gunung Kidul Dipasang Menara Peringatan Tsunami

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Warga menonton kapal nelayan KM Akau Jaya Sembilan yang karam di Pantai Toroudan, Gunungkidul, D.I. Yogyakarta, Kamis (10/10). Kapal nelayan ini ditemukan karam dalam kondisi pecah oleh nelayan pantai Ngrenehan, Kamis (10/10) pada pukul 6 pagi. TEMPO/Suryo Wibowo
Warga menonton kapal nelayan KM Akau Jaya Sembilan yang karam di Pantai Toroudan, Gunungkidul, D.I. Yogyakarta, Kamis (10/10). Kapal nelayan ini ditemukan karam dalam kondisi pecah oleh nelayan pantai Ngrenehan, Kamis (10/10) pada pukul 6 pagi. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pekan ini segera memasang tujuh menara peringatan dini bencana tsunami di tujuh pantai selatan. “Pengadaan tower itu salah satu program prioritas Gunung Kidul yang diusulkan kepada pemerintah pusat tentang program penanggulangan bencana senilai Rp 10 miliar tahun ini,” ujar Staf Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Gunung Kidul Nugroho Wahyu, Ahad 8 Desember 2013.

Menurut Nugroho, tujuh pantai yang dilengkapi dengan menara besi peringatan tsunami setinggi lima meter itu mulai ujung barat hingga timur. Mulai dari Pantai Ngrenehan, Kukup, Sepanajang, Drini, Sundak, Siung, dan Pantai Sadeng.

Dengan tambahan tujuh tower ini, kini dari 17 Pantai Gunung Kidul, ada sembilan pantai yang terkoneksi dengan jaringan peringatan dini bencana tsunami. “Untuk Pantai Baron dan Krakal sudah terpasang lebih dulu,” kata Wahyu.

Konsep kerja menara peringatan tsunami itu ada dua jenis. Menara jenis baru yang baru datang akhir pekan ini, mekanismenya terhubung langsung dengan sistem jaringan pemantau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat. Sehingga jika menara menangkap sinyal potensi tsnunami di pantai selatan, maka secara cepat sinyal itu akan dipantulkan dengan gelombang ke BMKG dan diteruskan ke BPBD.

Sedangkan konsep kerja menara yang lama, lanjut Wahyu, dengan model statis yakni dengan menekan tombol pada menara untuk memberi peringatan dini langsung kepada warga di sekitar pantai. Lokasi pemasangan menara tak selalu pantai yang ramai wisatawan. “Tapi yang posisinya paling strategis untuk menjangkau pantai lain yang belum terpasang alat,” kata Wahyu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, keberadaan menara peringatan tsunami itu penting bagi Gunung Kidul yang paling banyak memiliki pantai dibanding dua kabupaten lain di DIY yakni Bantul dan Kulonprogo. Apalagi jumlah personil tim Search And Rescue (SAR) yang jumlahnya hanya 55 orang akan sulit melakukan pengawasan.

Hampir separo anggota SAR terpusat mengamankan Pantai Baron yang jumlah kunjungan wisatawannya memang terbanyak dan juga ada aktivitas nelayan. “Wisatawan yang tersebar ke pantai pantai sekarang dapat lebih cepat mendapat peringatan jika ada gelombang besar,” kata dia.

Kepala Bidang Pemasaran Obyek Wisata Dinas Pariwisata Gunung Kidul Wijang Eka Aswarna menuturkan, kunjungan wisata pantai Gunung Kidul terus meningkat tiap tahun. Tecatat pada 2012 lalu kunjugan wisata ke 17 pantai di Gunung Kidul mencapai 124 ribu orang. Sedang pada tahun ini hingga usai lebaran yakni, Agustus sudah tercatat 200 ribu kunjungan.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jokowi Resmikan Dua Pelabuhan di Palu Usai Direhabilitasi Akibat Gempa, Telan Anggaran Rp 233 Miliar

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada peresmian Pelabuhan Wani di Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu 27 Maret 2024. Presiden Jokowi meresmikan dua pelabuhan di kawasan Teluk Palu yaitu Pelabuhan Pantoloan di Palu dan Pelabuhan Wani di Donggala, setelah direhabilitasi dan direkonstruksi diharapkan dapat mengembalikan fungsi pelabuhan yang terdampak bencana alam itu dengan meningkatkan kapasitas layanan pelabuhan, peningkatan ekonomi dan sebagai penyangga kawasan IKN. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Jokowi Resmikan Dua Pelabuhan di Palu Usai Direhabilitasi Akibat Gempa, Telan Anggaran Rp 233 Miliar

Jokowi meresmikan proyek rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pelabuhan pascabencana 2018 di Kawasan Teluk Palu, Sulteng.


BMKG Pastikan Aktivitas Melaut Aman dari Dampak Gempa Bawean Hari Ini

7 hari lalu

Gempa di Laut Jawa dengan kekuatan 6,5 SR kembali mengguncang Tuban, Jawa Timur, dan sekitarnya pada Jumat sore, 22 Maret 2024. (BMKG)
BMKG Pastikan Aktivitas Melaut Aman dari Dampak Gempa Bawean Hari Ini

Yang belum bisa dipastikan BMKG adalah kapan rangkaian gempa susulannya akan berakhir.


Rangkaian Gempa Sesar Aktif Laut Jawa Hari Ini Tak Berpotensi Tsunami, Begini Penjelasannya

7 hari lalu

Sebaran aktivitas gempa susulan pasca M5,9 di Laut Jawa sebelah barat Pulau Bawean.
Rangkaian Gempa Sesar Aktif Laut Jawa Hari Ini Tak Berpotensi Tsunami, Begini Penjelasannya

Info dari BMKG, gempa terus terjadi dari Laut Jawa sebelah timur laut Tuban hingga 64 kali per pukul 18.21 WIB.


Gempa Kembali Mengguncang Tuban dan Sekitarnya Lebih Kencang dengan 6,5 SR, Warga Berhamburan

7 hari lalu

Gempa di Laut Jawa dengan kekuatan 6,5 SR kembali mengguncang Tuban, Jawa Timur, dan sekitarnya pada Jumat sore, 22 Maret 2024. (BMKG)
Gempa Kembali Mengguncang Tuban dan Sekitarnya Lebih Kencang dengan 6,5 SR, Warga Berhamburan

Gempa membuat warga Tuban panik dan berhamburan keluar rumah.


Gempa Terkini Mengguncang dari Laut Jawa, Info Awal BMKG Magnitudo 6,0

7 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Terkini Mengguncang dari Laut Jawa, Info Awal BMKG Magnitudo 6,0

Gempa terkini mengguncang dari Laut Jawa pada Jumat pagi ini, 22 Maret 2024.


Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

11 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi di dalam lempeng Laut Filipina.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

17 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


Gempa Terkini Guncang Sebagian Wilayah Maluku hingga IV MMI, Ini Data BMKG

19 hari lalu

Peta pusat gempa di Maluku, Minggu sore, 10 Maret 2024.  BMKG
Gempa Terkini Guncang Sebagian Wilayah Maluku hingga IV MMI, Ini Data BMKG

Gempa terkini mengguncang wilayah Pantai Selatan Maluku Tengah, Maluku, pada Minggu sore ini, 10 Maret 2024.


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

21 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

25 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.