TEMPO.CO, Serang - Sebanyak 172.091 warga Banten dinyatakan sebagai pecandu narkotik dan obat-obatan terlarang (narkoba). Mereka terdiri dari anak-anak usia 10 tahun hingga kakek-kakek usia 60 tahun, meski sebagian besar pecandu merupakan kaum remaja.
"Ini fenomena yang mengerikan, betapa bahaya narkoba tidak mengenal usia. Saya rasa jumlahnya masih jauh lebih besar lagi, mengingat Banten merupakan pintu masuk dari segala penjuru, baik melalui jalur darat, laut, maupun udara," kata Kepala BNN Banten Komisaris Besar Heru Pebruanto, Selasa, 26 November 2013.
Menurut dia, pola penyebaran narkoba dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari dibawa langsung perorangan hingga melalui jasa pengiriman. "Kepadatan arus Pelabuhan Merak-Lampung juga menjadi pintu masuk utama masuknya barang-barang tersebut dari Pulau Sumatera ke Banten," ujarnya.
Anggota Komisi I DPRD Banten, Siti Saidah Silalahi, mengaku mendukung upaya apa pun yang dilakukan BNN dalam rangka pemberantasan terhadap peredaran narkoba di Banten, baik melalui operasi rutin bersama Kepolisian Daerah Banten dan DKI Jakarta maupun lainnya.
"Kita akan mengusulkan pembangunan panti rehabilitasi pecandu narkoba ditempat-tempat di mana angka pecandu narkoba cukup signifikan. Saat ini baru ada lima panti rehabilitasi, salah satunya yang terbaru ada di Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang," katanya.
Ia juga mengaku mendukung pemberian hukuman berat kepada para pengedar narkoba, seperti hukuman seumur hidup atau hukuman mati. "Komisi I juga mendukung langkah pencegahan, tidak melulu pada usaha pemberantasan. Pemprov Banten bisa mendukungnya melalui pemberian dana hibah kepada BNN maupun Polda Banten untuk meningkatkan upaya tersebut," katanya.
Ia juga berharap kepada anggota Dewan untuk turut mengkampanyekan bahaya narkoba saat turun langsung ke masyarakat pada saat reses atau lainnya, dan menggandeng Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) guna mengawasi siaran tentang narkoba. "BNN Banten sendiri baru mempunyai dua ribu duta anti-narkoba di Kabupaten Serang, dari target sebanyak 10 ribu. Mereka merupakan siswa dan siswi SLTA," katanya.
WASI'UL ULUM
Baca juga:
Kalender Wajah Atut Bertebaran di Suku Baduy
KPK Dalami Peran Khairiansyah di Suap SKK Migas
KPK Periksa Wakil Bupati Lebak Siang-Malam
KPK Periksa Kaki Tangan Adik Atut