TEMPO.CO, Jakarta - Isi surat balasan dari Perdana Menteri Australia Tony Abbott kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih menjadi teka teki. Tidak ada seorang pun pejabat dan pegawai di istana yang mau mengungkapkan isi surat yang berkaitan dengan isu penyadapan yang dilakukan intelijen Australia.
"Saya tidak bisa memastikan isinya karena surat itu sifatnya antar-kepala negara," kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, saat dihubungi Senin, 25 November 2013.
Faizasyah mengatakan, dirinya memang sudah diajak SBY untuk membicarakan isi surat itu. Namun dia tidak berani membeberkannya. Sebab, dalam surat itu, Abbott menyampaikan informasi yang bersifat pribadi dan rahasia. "Saat ini belum bisa diungkapkan ke publik," katanya.
SBY, kata Faizasyah, kelak akan menyampaikan isi surat Abbott serta respons atas surat itu. "Nanti akan disampaikan di waktu yang tepat," ujarnya. Saat ini Presiden masih berkonsentrasi menjalankan kunjungan kerja di Bali. "Jadi, satu per satu diselesaikan."
Sebelumnya, Presiden SBY mengirim surat kepada Tony Abbott untuk menanyakan soal skandal penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap dirinya dan sejumlah pejabat serta tokoh di Indonesia. Buntut dari masalah ini, Presiden menghentikan kerja sama sampai pemerintah Australia memberi penjelasan ihwal isu penyadapan itu (Baca: SBY: Penyadapan itu Menyakitkan).
Kerja sama yang dihentikan antara lain pertukaran informasi dan intelijen, latihan bersama antara tentara Indonesia dan Australia, hingga koordinasi operasi militer terkait dengan penyelundupan imigran gelap ke Australia.
Skandal penyadapan Australia terhadap sejumlah pejabat Indonesia ini terkuak setelah harian Inggris, Guardian, dan kelompok Fairfax Media Australia, Senin lalu, melansir berita bahwa Australian Signal Directorate menyadap percakapan telepon Presiden, Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan sejumlah menteri pada 2009. Informasi ini didasari dokumen yang dibocorkan mantan analis badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency, Edward Snowden.
PRIHANDOKO
Berita Terkait:
Siapa Saja yang Disadap Australia Sejak 1950?
Soal Penyadapan, Oposisi Australia Kecam Abbott
Penyadapan dan Perang Hacker Jadi Sorotan Netizen
Hubungan Bisnis RI-Australia Jadi Kaku