Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenapa Anggota Komisi I Bantah Terima Suap TVRI?  

image-gnews
Tantowi Yahya. TEMPO/Wahyu Setiawan
Tantowi Yahya. TEMPO/Wahyu Setiawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi I (Komunikasi) Dewan Perwakilan Rakyat membantah isi pesan pendek yang menyebut politikus Golkar Tantowi Yahya, Evita Nursanti (PDI Perjuangan), dan Hayono Isman (Demokrat) menerima suap dari direksi TVRI.

"Pada 16 Oktober 2013 saya ada di daerah pemilihan Penjaringan," kata Tantowi Yahya dalam rapat dengar pendapat dengan direksi TVRI di kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 19 November 2013. Bantahan serupa juga disampaikan oleh Direktur Utama TVRI Farhat Syukri. (Baca: Max Sopacua dan TVRI Saling Tuding Soal Suap)

Akhir pekan lalu, beredar pesan pendek dengan pengirim anonim yang menyebutkan adanya dugaan suap ke ketiga politikus itu yang disampaikan oleh Max Sopacua. Dalam pesan pendek itu tertulis, uang senilai Rp 3 miliar diserahkan ke Tantowi, Evita, dan Hayono dalam kaitan dengan pemecatan empat direktur TVRI.

Selain itu, ada pula nama Iis Dahlia dan Yuni Shara yang disebutkan diminta menemani anggota Dewan berkaraoke di sebuah tempat karaoke di Bandung. Pemberi suap, menurut pesan pendek itu, adalah Direktur Program dan Berita Irwan Hendarmin. Irwan membantah pemberian suap itu. Ia juga mengaku tidak pernah mendatangkan Iis dan Yuni.

Dalam pesan tersebut, tertulis bahwa uang digunakan sebagai "pelicin" agar tidak ada pemecatan oleh Dewan Pengawas TVRI. "Uang sudah disiapkan sejak 16 Oktober 2013," tulis pesan itu.

Tantowi mengatakan, sebagai penyanyi dia tidak memerlukan penyanyi lain untuk menyanyi di tempat karaoke. Dia sudah menghubungi dua artis terkait untuk mengklarifikasi masalah ini. Tantowi menuturkan, kedua penyanyi itu tidak akan menjajakan diri di tempat karaoke. "Ini isu murah yang tidak mendasar, mengusik dan menghina mereka," kata dia.

Dia juga mengatakan bahwa dirinya tidak pernah melihat Hayono Isman keluyuran seusai acara apalagi berkaraoke dengan artis. Menurut politikus Partai Golkar ini, isu ini merupakan isu murahan dan merupakan bagian dari manuver pihak tertentu. "Kalau mau manuver yang merusak, eleganlah," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Evita Nursanty mengatakan, persoalan ini tidak sesederhana yang mengemuka. Dia meminta permasalahan ini dibuka agar terang benderang siapa yang berada di balik persoalan ini. "Ini ada konspirasi," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.

Hayono Isman, yang juga peserta konvensi Demokrat, mengaku tak mau ambil pusing atas isu yang mengemuka ini. Dia beralasan, persoalan ini tak jelas sumber beritanya. Menurut Hayono, jika memang jelas ada dugaan suap, seharusnya pengirim pesan pendek itu melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi. "Isu negatif tak perlu ditanggapi serius," kata dia.

Karena pesan anonim itu pula, Komisi Komunikasi sampai memanggi semua direktur TVRI dan nama-nama yang disebut dalam pesan pendek gelap itu. Komisi juga menyampaikan pesan pendek ini ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. (Baca: Kasus Program TVRI, 17 Orang Diperiksa Kejaksaan)

WAYAN AGUS PURNOMO | AMRI MAHBUB

Berita Terpopuler :
Menteri Australia Tetap Diundang ke Pertemuan Bali
Di Tengah Sorotan, Mobil Murah Laris Manis 
Sekali Lagi, Hatta Bantah Mobil Murah Bikin Macet
Kasus Penyadapan Tak Ganggu Kerja Sama RI-Australia
Hatta: Mobil Murah Bendung Banjir Impor Otomotif

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Masa Jabatan Anggota Dewan Pengawas TVRI Diperpanjang 3 Bulan

10 Juni 2022

Wayan Toni Supriyanto, selaku Ketua Sekretariat Panitia Seleksi Calon Dewan Pengawas TVRI Tahun 2022-2027 menyampaikan perpanjangan kerja Dewan Pengawas (Dewas) Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) periode 2017-2022 di Gedung Kominfo pada Jumat 10 Juni 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Masa Jabatan Anggota Dewan Pengawas TVRI Diperpanjang 3 Bulan

Perpanjangan masa jabatan Dewan TVRI dilakukan karena proses seleksi calon anggota Dewas LPP TVRI periode 2022-2027 belum rampung.


Pakar UNRI Beri Tips Agar TVRI Diminati Masyarakat

24 Agustus 2021

Logo TVRI. wikipedia.org
Pakar UNRI Beri Tips Agar TVRI Diminati Masyarakat

TVRI sebenarnya sudah melakukan mediamorfosis dan konvergensi media untuk mempertahankan eksistensinya namun hal itu dirasa belum cukup


HUT ke-59, Ini Sejarah Singkat Berdirinya TVRI

24 Agustus 2021

Suasana ruang kontrol TVRI. Facebook./TVRI
HUT ke-59, Ini Sejarah Singkat Berdirinya TVRI

Hari ini, 24 Agustus 2021, Televisi Republik Indonesia (TVRI) berulang tahun yang ke-59 sejak didirikan pada 1962


Pendaftaran Dirut TVRI Dibuka, Ada 11 Syarat

4 Februari 2020

Logo TVRI. wikipedia.org
Pendaftaran Dirut TVRI Dibuka, Ada 11 Syarat

Pendaftaran Direktur Utama atau Dirut Pengganti Antarwaktu (PAW 2020-2022) di Lembaga Penyiaran Publik TVRI resmi dibuka.


Pendaftaran Dirut Baru TVRI Resmi Dibuka

3 Februari 2020

Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Arif Hidayat (tengah) bersama anggota Dewas LPP TVRI Made Ayu Dwie Mahenny (kiri), Maryuni Kabul Budiono (kedua kiri), Pamungkas Trishadiatmoko (kedua kanan), dan Supra Wimbarti (kanan) mengikuti rapat degar pendapat dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Januari 2020. Arief  mengatakan bahwa TVRI baru pertama kali dalam sejarah memiliki utang dalam jumlah signifikan, yaitu di era Direktur Utama Helmy Yahya. Total utang anggaran TVRI tahun 2019 yang dilimpahkan ke tahun 2020 tercatat Rp 37,8 miliar. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pendaftaran Dirut Baru TVRI Resmi Dibuka

Pendaftaran Direktur Utama atau Dirut Pengganti Antarwaktu (PAW) di Lembaga Penyiaran Publik TVRI resmi dibuka


Resmi Minta Direksi Cari Pengganti Helmy Yahya, Ini Kata Dewas

31 Januari 2020

Gestur Mantan Direktur Utama TVRI Helmy Yahya di sela mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis
Resmi Minta Direksi Cari Pengganti Helmy Yahya, Ini Kata Dewas

Dewan Pengawas TVRI telah resmi meminta Dewan Direksi mencari pengganti Helmy Yahya.


Helmy Yahya Pernah Dilarang Kakaknya Jadi Direktur Utama TVRI

28 Januari 2020

Helmy Yahya memberikan keterangan kepada media terkait pemecatannya sebagai Direktur Utama TVRI, Jakarta, Jumat, 17 Januari 2020. Dewan Pengawas (Dewas) LPP TVRI mencopot Helmy berdasarkan beberapa alasan, di antaranya pembelian hak siaran Liga Inggris dan penunjukan atau pengadaan Kuis Siapa Berani. Tempo/Nurdiansah
Helmy Yahya Pernah Dilarang Kakaknya Jadi Direktur Utama TVRI

Pembawa acara kondang, Helmy Yahya, menceritakan kisahnya sebelum menempati posisi direktur utama di Televisi Republik Indonesia alias TVRI.


Kisruh TVRI, Komisi I DPR Panggil Helmy Yahya Siang Ini

28 Januari 2020

Helmy Yahya (dua dari kanan) didampingi kuasa hukumnya Chandra Hamzah (dua dari kiri) bersama Dewan Direksi LPP TVRI memberikan keterangan kepada media terkait pemecatannya sebagai Direktur Utama TVRI, Jakarta, Jumat, 17 Januari 2020. Sementara itu, sebanyak 4.000 karyawan TVRI melayangkan mosi tidak percaya kepada Dewas TVRI sebagai dukungan kepada Helmy Yahya. Tempo/Nurdiansah
Kisruh TVRI, Komisi I DPR Panggil Helmy Yahya Siang Ini

Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat menjadwalkan rapat dengar dengan bekas Direktur Utama Televisi Republik Indonesia alias TVRI, Helmy Yahya


Helmy Yahya Dijuluki Raja Kuis Indonesia, Ini Karyanya

17 Januari 2020

Helmy Yahya. TEMPO/Nurdiansah
Helmy Yahya Dijuluki Raja Kuis Indonesia, Ini Karyanya

Helmy Yahya diberhentikan dari jabatan Direktur Utama TVRI oleh dewan pengawas penyiaran publik Intip berbagai


Koreksi BPK, Dewas: Bukan Helmy Yahya yang Selesaikan PP PNPB

16 Desember 2019

Helmy Yahya. TEMPO/Nurdiansah
Koreksi BPK, Dewas: Bukan Helmy Yahya yang Selesaikan PP PNPB

Dewan Pengawas TVRI mengoreksi cuitan anggota BPK Achsanul Qosasi ihwal prestasi Helmy Yahya.