TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, Selasa, 19 November 2013, pukul 19.20 tiba di Jakarta, langsung menuju hotel. Ia dipanggil pulang sebagai protes pemerintah atas skandal penyadapan yang dilakukan Australia terhadap telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ibu negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri pada 2009. (Tidak kebagian tiket)
“Saya pulang sendiri, tanpa staf,” katanya dalam pesan singkat kepada Tempo. Ia terbang dari Canberra dengan menggunakan pesawat Virgin Air ke Sydney, dan melanjutkan penerbangan dengan Singapore Air. “Sempat transit satu jam di Singapura,” katanya.
Ia mengaku membawa satu koper besar dan sebuah tas. “Dari Canberra, Sydney, sampai Cengkareng, saya dikerubungi wartawan,” katanya.
Hari Rabu, 20 November 2013, ia akan menemui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Pejambon. “Saya akan pakai setelan safari,” kata diplomat senior ini.
NATHALIA SANTI
Berita terpopuler
KPK Beri Isyarat Ratu Atut Terseret Kasus Korupsi
Diperiksa KPK 17 Jam, Kasir Suami Airin Pucat
Kicauan Lengkap SBY di Twitter Soal Penyadapan
Begini Kisah Bertukar Pasangan di Jakarta
Disuruh Minta Maaf, Ini Jawaban PM Australia
Saat Disadap SBY Pakai Nokia, Boediono BlackBerry
SBY: Penyadapan itu Menyakitkan
Sebelum Ngamuk, Anggita Sari BBM-an dengan Novi