TEMPO.CO, Canberra - Perdana Menteri Australia Tony Abbott dan Wakil Presiden Boediono, Rabu, 13 November 2013, meresmikan Pusat Studi Australia-Indonesia (the Australia-Indonesia Centre) di gedung parlemen. Pusat studi ini didirikan di Monash University, Melbourne.
Perdana Menteri Tony Abbot menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat penting bagi Australia. Selama ini, banyak warga Indonesia yang belajar ke Australia. "Nanti Australia yang akan mengirim pelajar, mahasiswa, dan akademisi ke Indonesia," kata Abbot saat memberikan pidato peresmian Pusat Studi Australia-Indonesia.
Menurut Abbot, pusat studi ini diharapkan bisa meningkatkan saling pengertian kedua negara. "Indonesia bukan saja negara superpower di Asia, tapi juga negara superpower demokratis sahabat Australia."
Pemerintah Australia mengakui bahwa ada penurunan yang signifikan penduduk Australia yang belajar bahasa Indonesia dan tentang Indonesia. Hal itu terungkap dalam Buku Putih pemerintah Australia yang berjudul Australia in the Asian Century.
Pusat studi ini diharapkan bisa mengembalikan minat tersebut. Melalui pusat studi ini, pemerintah Australia akan mendanai kalangan akademisi yang hendak belajar tentang Indonesia melalui New Colombo Plan.
Pemerintah Indonesia sendiri juga terus berupaya meningkatkan minat pelajar dan mahasiswa Australia untuk belajar tentang Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, misalnya, memberikan penghargaan kepada sekolah-sekolah yang mengajarkan bahasa Indonesia.
MTQ
Berita terpopuler:
Ini Kejanggalan Tuduhan Jilbab Hitam pada Tempo
Dituding Peras Mandiri, Ini Jawaban Tempo
Mandiri Ungkap Kebohongan Jilbab Hitam
Kompasiana: Tulisan Jilbab Hitam Provokatif
BHM: Penulis di Kompasiana Bukan Jebolan Tempo
Wawan Ditangkap, Proyek Jalan di Banten Berhenti
Jokowi: Saya Disebut Gubernur Monyet, Biarin
Protes, Pria Ini Paku Penisnya di Trotoar
Ucapan Talak Enji Berawal dari Sini
KPK Sita Buku Yasin Anas-Athiyah, Tolak Yasin Ibas