TEMPO.CO, Jakarta - Dugaan korupsi yang membelit keluarga Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan meninggalnya Ketua DPD Golkar Banten Hikmat Tomet diperkirakan akan mempengaruhi popularitas Golkar di Banten. Namun, peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfarabi memperkirakan pengaruh kejadian ini kecil terhadap penurunan popularitas Golkar di sana.
"Kemungkinan pengaruhnya kecil. Kekuatan Golkar ini bukan kekuatan personal tokoh, tapi ini lebih ke infrastruktur partai, kekuatan organisasi yang lama," kata Adjie ketika dihubungi Tempo, Senin, 11 November 2013.
Adjie mengatakan Provinsi Banten adalah salah satu lumbung suara Partai Golkar. Dalam pemilu legislatif 2009 saja, Adjie mengatakan, Golkar mendapat dua kursi untuk DPR RI dari daerah pemilihan Banten. Meski tak berpengaruh signifikan untuk pemilu legislatif, Adjie memperkirakan dampak kasus ini akan berbeda pada pemilihan kepala daerah.
"Pilkada memang personal. Ketika warga tahu orang dekat Atut maju lagi, dukungannya pasti berkurang. Dukungannya tidak akan sekuat sebelum kasus ini naik," kata Adjie.
Meninggalnya Hikmat Tomet, yang juga suami Atut, serta penangkapan adik Atut, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, diperkirakan akan mempengaruhi konstelasi politik di Banten. Jaringan Warga untuk Reformasi Banten memperkirakan ditangkapnya Wawan akan mengganggu sumber pendanaan para politikus Golkar di Banten sehingga mempengaruhi perolehan suara Golkar di provinsi paling ujung barat Pulau Jawa ini.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Terpopuler
Ini Curhat Suami Mantan Hakim Vica kepada Tempo
Ical Bersedia Tanggung Utang Hikmat
Ratu Atut Histeris Saat Suami Masuk Keranda
Negara Tetangga Terlibat Kecelakaan MI-17 TNI?
5 Langkah Amankan Jaringan Wi-Fi
Situs Perselingkuhan Diblokir di Singapura
Keluarga Atut Siapkan 2.000 Porsi Ayam bagi Pelayat
Kesaksian Perawat: JFK Tewas oleh Peluru Berbeda
5 Aplikasi untuk Pertajam Memori
Suami Hakim Vica Terancam Dipecat Jadi Pendeta