TEMPO.CO, Yogyakarta - Aksi mogok ratusan pegawai bus kota Yogyakarta hari ini berlangsung ricuh. Sebelum menyampaikan aspirasi ke DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, sejumlah massa yang terdiri dari ratusan supir dan kondektur bus kota dari lima koperasi perusahaan itu mampir dan merusak kantor operasional bus Trans Jogja di kawasan Gedong Kuning, Yogyakarta.
"Mereka tiba-tiba berhenti di depan kantor dan mulai turun, lalu merusak juga memukuli sejumlah supir bus Trans Jogja," kata Direktur Utama PT Jogja Tugu Trans selaku pengelola Trans Jogja, Bambang Sugiharto, kepada Tempo, Senin, 11 November 2013.
Akibatnya, selain sejumlah fasilitas rusak dan kaca kantor pecah berantakan, empat orang karyawan bus Trans Jogja pun terluka ringan akibat dihujani bogem mentah para supir, sehingga langsung dibawa ke puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan. "Kami tidak tahu persoalannya, tiba-tiba saja mereka menyerang. Kalau ini dipicu oleh pernyataan anggota Dewan, jangan menyerang kami, kami tidak tahu apa-apa, apalagi karyawan," kata Bambang.
Para sopir juga melarang bus Trans Jogja masuk Terminal Giwangan. Kepala Unit Pelaksana Teknis Terminal Giwangan, Bekti Zunanta, kepada Tempo mengakui adanya sweeping dari para supir bus ini sehingga ia meminta penumpang mencari Trans Jogja di luar terminal. Ini dampaknya besar, karena ada 4.500 orang per hari keluar masuk terminal, dan paling banyak hampir 80 persen diangkut Trans Jogja," kata dia.
Seperti diketahui, pagi ini ratusan supir bus itu melakukan aksi mogok massal. Sebanyak 900 orang yang mengoperasikan 300 bus perkotaan turut serta dalam demo menuntut pembatalan rencana penghapusan bus kota menjadi Trans Jogja pada 2015 mendatang. Rencana itu pertama kali dilontarkan oleh anggota DPRD DI Yogyakarta, Arief Rahman Hakim, yang juga Wakil Ketua Komisi C DPRD DIY pada pekan lalu.
PRIBADI WICAKSONO
Berita Terpopuler:
Ini Curhat Suami Mantan Hakim Vica kepada Tempo
Ical Bersedia Tanggung Utang Hikmat
Negara Tetangga Terlibat Kecelakaan MI-17 TNI?
5 Langkah Amankan Jaringan Wi-Fi
Suami Hakim Vica Terancam Dipecat Jadi Pendeta
Situs Perselingkuhan Diblokir di Singapura
Kesaksian Perawat: JFK Tewas oleh Peluru Berbeda
Atut Sesenggukan Melihat Suami Dimakamkan