TEMPO.CO, Jakarta - Inspektur Pengawasan Umum Kepolisian Inspektur Jenderal Imam Sudjarwo mengakui bahwa kinerja dan pelayanan polisi masih belum baik. Karena itu, korps baju coklat ini menduduki posisi kedua teratas sebagai lembaga paling dikeluhkan masyarakat. Menurut dia, hal itu terjadi karena organisasi kepolisian terlalu besar dan rumitnya. Selain itu, dia melanjutkan, polisi juga mengemban banyak tugas. "Kami menangani dari tingkat pusat sampai desa," kata Imam di Hotel Borobudur, Kamis, 7 November 2013.
Kepolisian, kata Imam, memiliki 1.200 satuan kerja yang harus terus terkoordinasi. Strukturnya, menurut Imam, langsung pada pelayanan masyarakat. Ia maklum jika banyak aduan. "Kami malah senang, karena itu adalah respons positif masyarakat atas kinerja kami, positive thinking saja," kata dia.
Sebelumnya, menurut catatan Ombusdman, sejak 2008, kepolisian selalu menempati posisi dua instansi yang paling banyak dilaporkan masyarakat terkait buruknya kinerja pelayanan instansi tersebut.
Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan, Budi Santoso, menyebutkan sampai September 2013, pihaknya menerima 383 aduan terkait pelayanan kepolisian. "Jumlah itu adalah indikator betapa buruknya layanan kepolisian, harus disempurnakan," kata dia di Hotel Borobudur, Kamis, 8 November 2013. Pelayanan tersebut, termasuk administratif dalam pelayanan penerbitan SIM, BPKB, STNK, TNKB, dan pengurusan lain di kepolisian.
TRI ARTINING PUTRI
Berita Terpopuler:
Kata Hakim Vica soal Isu Selingkuh dan Foto Syur
Hakim Vica: 15 Tahun Tak Dinafkahi Suami
Diisukan Menikah Lagi, Ratu Atut: Astagfirullah
Dipecat, Hakim Vica Tetap Dapat Gaji Pensiun
Ini Curhat Hakim Vica Setelah Dipecat