TEMPO.CO, Jakarta - Peran kader Partai Golkar begitu kental dalam memuluskan penambahan anggaran PON XVIII Riau. Selain itu, ada peran pejabat daerah yang diduga mengantar uang suap kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Siapa saja mereka? (Baca:2 Petinggi Golkar Disebut Jaksa KPK di Kasus PON)
1. Setya Novanto
(Ketua Fraksi Golkar DPR)
-Menerima proposal penambahan anggaran dari Rusli Zainal.
2. Kahar Muzakir
(Anggota Badan Anggaran DPR dari Fraksi Golkar)
-Ditunjuk Setya mengawal penambahan anggaran PON Riau dan diduga meminta bagian 6 persen dari total penambahan anggaran sebesar Rp 290 miliar. Dia juga dituduh menerima uang suap untuk dibagi-bagikan kepada anggota DPR yang lain.
3. Rusli Zainal
(Gubernur nonaktif Riau)
-Mengusulkan penambahan anggaran untuk PON XVIII dari APBN. Dia juga menghubungkan pejabat Provinsi Riau dengan Fraksi Golkar. Rusli meminta uang kepada bawahannya untuk kepentingan pribadi.
4. Agung Laksono
(Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat)
-Menerima surat permohonan dari Rusli agar penambahan anggaran yang disetujui Dewan segera dicairkan.
5. Lukman Abbas
(Mantan Kepala Dinas Olahraga Provinsi Riau)
-Menyusun proposal penambahan anggaran PON Riau serta mendampingi Rusli membawa proposal ke anggota Fraksi Golkar. Dia juga menyerahkan uang yang diminta Kahar untuk dibagi-bagikan kepada anggota Dewan. Selengkapnya soal kasus korupsi PON Riau baca di sini.
LEO WISNU SUSAPTO | PDAT
Berita Lainnya: