Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keraton Surakarta Tetap Menggelar Kirab 1 Sura  

image-gnews
Sejumlah pusaka milik Keraton Kasunan Surakarta yang berupa kerbau keturunan Kyai Slamet menjadi cucuk lampah saat Kirab 1 Sura di Solo, Minggu (27/11) dini hari. TEMPO/Andry Prasetyo
Sejumlah pusaka milik Keraton Kasunan Surakarta yang berupa kerbau keturunan Kyai Slamet menjadi cucuk lampah saat Kirab 1 Sura di Solo, Minggu (27/11) dini hari. TEMPO/Andry Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Solo - Keraton Kasunanan Surakarta menggelar ritual kirab 1 Sura untuk menyambut Tahun Baru Jawa yang berbarengan dengan Tahun Baru Hijriyah, Selasa dinihari, 5 November 2013. Kirab itu tetap digelar meski telah dilarang oleh rajanya, Paku Buwana XIII.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, sekumpulan kerbau bule peliharaan Keraton menjadi ujung tombak iring-iringan kirab. Kawanan kerbau tersebut mulai digiring keluar dari Keraton tepat pada tengah malam. Semula, kawanan kerbau itu sempat ngambek dan hanya berputar-putar di depan Keraton. Para pawang dan abdi dalem berusaha keras agar hewan itu bisa berjalan sesuai rutenya.

Sementara itu, ribuan masyarakat telah berkumpul untuk menyaksikan prosesi kirab di sepanjang jalan yang dilalui. Selama ini, kirab 1 Sura memang selalu menjadi tontonan menarik bagi masyarakat. Ramainya penonton membuat arus lalu lintas di sekitar rute kirab harus dialihkan.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kirab kali ini hanya diikuti oleh kawanan kerbau bule dan abdi dalem tanpa menyertakan pusaka milik Keraton. Tidak adanya pusaka yang dikirab merupakan salah satu akibat tidak adanya izin dari raja untuk penyelenggaraan kirab.

Salah satu perwakilan dari Lembaga Dewan Adat, KGPH Puger, mengakui bahwa tidak ada pusaka yang disertakan dalam kirab itu. "Namun kirab harus tetap dijalankan," katanya. Selain telah dinantikan ribuan masyarakat, kirab tersebut merupakan tradisi yang telah berlangsung secara turun temurun.

Dia justru menyayangkan sikap Paku Buwana XIII yang tidak menginginkan penyelenggaraan kirab. Menurut dia, ritual tersebut telah menjadi kebudayaan milik masyarakat dalam menyambut tahun baru Jawa menurut penanggalan Sultan Agung Hanyakrakusuma. "Sehingga ritual ini bukan milik individu," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Juru bicara Paku Buwana XIII, KRH Bambang Pradotonagoro, menyatakan raja tetap melarang penyelenggaraan kirab. Sikap tersebut dibuktikan dengan tidak dibukanya gudang pusaka menjelang pelaksanaan kirab. "Sehingga tidak ada pusaka yang diikutsertakan dalam kirab," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Paku Buwana XIII memutuskan untuk meniadakan kirab 1 Sura pada tahun ini. Keputusan yang dibacakan oleh Mahapatih Panembahan Agung Tedjowulan tersebut terkait dengan konflik internal dalam keraton yang masih terus memanas.

Selain meniadakan kirab, Paku Buwana XIII juga mengeluarkan maklumat untuk membubarkan Lembaga Dewan Adat. Raja menuding bahwa keberadaan Dewan Adat yang dibentuk oleh adik-adiknya itu merupakan ujung persoalan konflik.

AHMAD RAFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

5 jam lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.


Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

1 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

50 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.


Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Festival budaya Bastar Dussehra di India (utsav.gov.in)
Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.


Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Festival Budaya Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Dok. BPPD NTB
Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.


Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Haeundae Beach, salah satu pantai yang populer di kota Busan. Selain jadi tujuan bisnis dan MICE, Busan juga menjadi kota wisata leisure. Foto: @the.rhodes.we.travel
Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.