TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menyebut pilihannya untuk melakukan somasi kepada Tempo adalah jalan "terlunak" yang diambilnya. Padahal, kata Roy, dalam komunikasi dengan pengacara kementerian, ada beberapa opsi lain yang sempat dipertimbangkannya.
"Seperti laporan ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik, atau cara halus ke dewan pers," kata Roy di kantor Kemenpora, Sabtu, 2 November 2013. "Tapi saya pilih jalan paling lunak, yaitu somasi. Saya bukan orang yang hanya gara-gara twit lapor ke polisi."
Somasi sendiri, menurut Roy, akan dilayangkan pada Senin pekan depan. Salah satu poin dalam somasi tersebut adalah menuntut Tempo untuk meminta maaf. Namun, detail terkait permintaan maaf tersebut, Menteri Roy belum bisa memerinci.
"Maaf, saya dosen komunikasi. Saya tahu bahwa suatu berita harus ada elemen yang harus dipenuhi, seperti 5W+1H," kata Roy. "Sedangkan, Tempo telah menyiarkan kabar bohong. Makanya saya akan somasi. Biarkan saya mengambil langkah ini."
Rencana somasi itu sendiri adalah buntut dari pemberitaan Tempo beberapa waktu lalu yang menuliskan bahwa dirinya kembali membuat ulah di penerbangan Garuda Indonesia dari Yogyakarta ke Jakarta pada Ahad, 20 Oktober 2013 pagi. Insiden terjadi antara Menteri Pemuda dan Olahraga itu dan awak kabin Garuda.
Menurut sumber Tempo, waktu itu Menteri Roy dan keluarganya naik di kelas bisnis maskapai pelat merah itu. Roy sendiri membawa sekitar enam tas ke kabin. Awak kabin yang melihat Roy membawa banyak tas memberi tahu bahwa Roy hanya bisa membawa dua tas, sesuai peraturan penerbangan. Namun, Roy ngotot. "Ia meminta awak kabin itu untuk menunjukkan peraturannya," ujar seorang penumpang yang menjadi saksi mata peristiwa itu.
ARIE FIRDAUS
Berita Terkait:
Penjelasan Garuda Soal Ulah Roy Suryo
Roy Suryo Marah Lagi di Dalam Pesawat
Ulah Roy Suryo di Garuda Versi Ajudan