TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Komunikasi Dewan Perwakilan Rakyat, Tantowi Yahya, mengatakan ketua dan anggota panitia kerja Televisi Republik Indonesia akan ditentukan setelah masa reses Dewan berakhir pada 17 November mendatang. Menurut dia, panitia kerja ini bekerja cepat mendalami masalah yang melilit TVRI dan menyusun rekomendasi penyelesaian. “Solusinya tidak cukup Dewan Pengawas memecat direksi,” kata politikus Golkar itu saat dihubungi Rabu, 30 Oktober 2013.
Panitia kerja TVRI dibentuk setelah anggota Komisi Komunikasi Dewan menggelar rapat tertutup dengan anggota Dewan Pengawas dan direksi TVRI, Senin pekan lalu. Rapat tertutup dilakukan sampai tiga kali. Rapat pertama mempertemukan Dewan Pengawas dan direksi TVRI untuk mencari tahu alasan pemecatan empat direktur yang berujung kisruh manajemen.
Rapat kedua dihadiri Direktur Utama Farhat Syukri dan empat direktur lainya, Erina H.C. Tobing (teknik), Irwan Hendarmin (program dan berita), Tribowo Kriswinarno (umum), dan Erwin Aryanantha (pengembangan dan usaha). Adapun rapat ketiga dihadiri Ketua Dewan Pengawas Elprisdat dan empat anggotanya, Bambang Soeprijanto, Immas Sunarya, Akhmad Sofyan, dan Indrawadi Tamin.
Sumber Tempo menceritakan, dalam rapat tertutup itu anggota direksi “mengadu” kepada anggota Komisi Komunikasi DPR. Mereka menilai Dewan Pengawas kerap mencampuri urusan yang seharusnya menjadi kewenangan direksi. Di antaranya, mengganti atau mengangkat manajer, general manager, kepala stasiun TVRI di daerah, dan memutuskan proyek di TVRI. “Itu kan bukan kewenangan Dewan Pengawas. Mereka malah seperti direksi,” kata si sumber, menirukan ucapan salah satu direktur.
Pelesir ke luar negeri
Direksi juga mengadukan ihwal anggota Dewan Pengawas yang kerap pelesir ke luar negeri, antara lain ke Amerika, Rusia, Turki, Korea, Prancis, Belanda, Australia, dan Singapura, dengan dalih menghadiri sejumlah undangan. Padahal Dewan Pengawas dianggap tidak memiliki kewenangan melaksanakan kebijakan karena beberapa undangan terkait dengan redaksi. Direktur Program TVRI Irwan Hendarmin tidak mau menanggapi soal ini. “Saya tidak menyampaikan itu, silakan tanya ke direksi yang lain.” Adapun Direktur Utama Farhat Syukri bungkam. “No comment,” katanya.
Tantowi Yahya, yang hadir dalam rapat tertutup itu, mengatakan pengaduan yang disampaikan ke anggota Komisi Komunikasi bukan hanya soal kisruh kewenangan Dewan Pengawas dan direksi. “Itu termasuk yang akan kami klarifikasi lewat panja nanti. Masih ada lagi masalah yang lain,” ujarnya. Konflik antara Dewan Pengawas dan direksi, kata dia, saat ini mirip dengan kasus pengawas dan direksi periode sebelumnya.
Evita Nursanty, anggota Komisi Komunikasi DPR lainnya, mengatakan dalam rapat tersebut terlihat dengan jelas Dewan Pengawas dan direksi berseberangan. “Masing-masing membela diri dan saling menyalahkan. Itulah yang akan kami dalami,” kata politikus PDI Perjuangan ini.
Anggota Dewan Pengawas, Indrawadi Tamin, membantah tudingan pihaknya ikut campur tangan terhadap urusan direksi. “Saya tidak pernah. Enggak tahu kalau yang lain,” kata dia saat dihubungi kemarin.
NURHASIM
Berita Terkait
Sebelum Dipecat, Tiga Direktur TVRI Pilih Mundur
Strategi Gita Wirjawan Hanya Tampil di Televisi
Demokrat Akui Konvensi Kurang Greget
Gita Wirjawan Akan Datang Lagi ke Inbox
Gita Wirjawan Akui Kalah Populer dari Jokowi