TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta tidak segan membubarkan unjuk rasa yang dilakukan buruh yang bertindak anarkis. Tindakan anarkis yang dimaksud antara lain menghina simbol-simbol negara serta melakukan perusakan dan penyerangan. Aksi unjuk rasa buruh direncanakan akan dilangsungkan serentak secara nasional hari Kamis, 31 Oktober 2103.
"Itu sesuai protap. Kalau anarkis, kami bubarkan. Makanya pasukan yang disiapkan juga berlapis," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY Ajun Komisaris Besar Polisi Anny Pudjiastuti saat ditemui Tempo di ruang kerjanya, Rabu, 30 Oktober 2013.
Pasukan polisi berlapis yang dimaksud meliputi polisi wanita (polwan), Shabara, dan lapis terakhir Brigadir Mobil. Termasuk personel polisi yang mengenakan atribut anti huru-hara. Hanya saja, Anny enggan menyebutkan jumlah personel yang disiagakan. "Fleksibel, tergantung kebutuhan," kata Anny.
Hal ini lantaran pasukan tidak hanya bertugas mengawal para buruh yang unjuk rasa, melainkan juga menjaga tempat-tempat tertentu. Salah satu di antaranya meliputi obyek-obyek vital, seperti Istana Gedung Agung, kantor Gubernur DIY di Kepatihan, juga gedung DPRD DIY.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Topik Terhangat
Prabowo Subianto | FPI Geruduk Lurah Susan | Misteri Bunda Putri | Dinasti Banten | Suap Akil Mochtar |
Berita Terpopuler
Pejabat Bea Cukai Dinilai Lebih 'Sakti' dari Pajak
Istri Heru Sulastyono Jabat Wakil Bupati Wonosobo
KPK Sita 4 Ponsel Wali Kota Palembang
Heru Sulastyano Ditangkap di Rumah Istri Mudanya?
Polisi Sita Mobil Mewah dari Pejabat Bea Cukai
Detik-detik Menegangkan Penangkapan Heru
Istri Jadi Wabup Wonosobo, Heru Jarang Pulang