TEMPO.CO, Malang - Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo di Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur kembali terbakar, Selasa, 29 Oktober 2013. Selama dua bulan terakhir hutan itu terbakar empat kali.
Wilayah kebakaran hutan lindung yang berada di kaki Gunung Arjuna itu mencapai 12 hektare. "Kami bersama tim kembali ke Gunung Arjuna untuk memadamkan api," kata Trawi, anggota Kelompok Tani Tahura Arjuna Lestari.
Ia merupakan salah satu dari sekitar 200 anggota kelompok tani yang bertugas memadamkan kebakaran hutan secara sukarela tanpa mendapat upah. Bahkan, mereka rela meninggalkan pekerjaan untuk memadamkan api. "Dulu saya merusak hutan, sekarang ingin membantu melestarikan hutan," katanya.
Sebelumnya, Trawi bekerja membuat arang di khawasan Tahura. Secara berkelompok, mereka menebang kayu dan memproduksi arang di dalam hutan. Kadang, proses pembuatan arang justru menyebabkan kebakaran hutan lantaran percikan api dari pembakaran arang membakar ilalang dan menyambar tanaman hutan.
Kepala Sub-bagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Tahura R. Soerjo, Agustina Tangkeallo menjelaskan kebakaran merata terjadi di wilayah Pasuruan, Mojokerto, Batu, dan Malang. Kebakaran meluas karena medan sulit dijangkau lantaran berada di daerah terjal dan berbahaya. "Musim kemarau potensi kebakaran tinggi," katanya.
Pada kebakaran tahun ini, medan lebih mudah dijangkau dan angin tak besar sehingga api relatif mudah dipadamkan. Pemadaman api menggunakan peralatan sederhana seperti gepyok dan ranting pohon. Selain itu, cangkul dan sabit digunakan untuk membuat sekat bakar.
EKO WIDIANTO