Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Desa Girimukti Siaga Macan Tutul  

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Seekor macan tutul yang sedang menyerang antelop muda mendapatkan perlawanan dari induknya di Konservasi Mara North di Kenya. Dailymail.co.uk
Seekor macan tutul yang sedang menyerang antelop muda mendapatkan perlawanan dari induknya di Konservasi Mara North di Kenya. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Warga Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, kini siaga macan tutul. Warga diminta tak berkeliaran malam hari, kandang-kandang ternak mereka perkuat dengan paku sepanjang 12 sentimeter.

Kesiagaan itu terkait makin seringnya kemunculan macan tutul di kampung-kampung desa itu dalam dua pekan ini. Kejadian terbaru, seekor macan tutul yang sempat masuk perangkap kandang bambu (bakukung) berhasil meloloskan diri Selasa malam, 22 Oktober 2013. "Si Meong (macan tutul) kabur setelah menggali tanah di bawah pintu kandang," ujar seorang tokoh desa, Didi Nuriadi, saat dihubungi Tempo, Rabu, 23 Oktober 2013.

Kandang perangkap berukuran 250 x 40 x 60 sentimeter itu juga rusak parah sehingga tak bisa dipakai lagi. Saat seekor macan tertangkap, kata Didi, tiga ekor macan lainnya berkeliaran di luar kandang. Menurut laporan warga yang memantau dari jarak aman, ketiga macan itu mencari umpan bangkai domba di luar kandang perangkap lalu menggondolnya ke dalam hutan.

Pembuatan perangkap itu menyusul empat ekor domba gembala yang disergap empat ekor macan tutul hingga mati pada Selasa sore lalu di dekat Kampung Pasir Muncang. Sebelumnya, kata Didi, ada empat laporan dari warga soal macan tutul yang dikaitkan dengan hilang atau matinya ternak, seperti ayam, bebek, anjing, dan domba. Seekor macan berhasil ditangkap hidup-hidup pada 13 Oktober 2013 lalu.

"Tadinya warga sudah sepakat kalau tertangkap macannya tidak akan dibunuh," katanya. Warga sudah meminta bantuan ke petugas dan lembaga konservasi untuk menangkap macan dengan kandang besi yang lebih kuat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Polisi Hutan Resor Suaka Margasatwa Cikepuh Iwan Setiawan mengatakan, pihaknya hari ini mengusahakan pemakaian dua kandang besi pinjaman dari pusat karantina satwa liar Cikananga. "Kandang akan dipasang di kampung yang pernah kedatangan macan tutul," ujarnya.

Iwan mengatakan, kemarin pihaknya tidak bisa cepat datang sambil membawa kandang setelah ada serangan macan tutul ke ternak. Sebab, jarak tempuh ke lokasi dari kantornya cukup jauh dan jalannya berbatu.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Petugas mengukur panjang sirip  lumba-lumba pink saat melakukan sensus, di kawasan reservasi Mamiraua, Amazon, Brazil, 20 Januari 2020. Nelayan setempat masih melakukan praktek perburuan ilegal terhadap lumba-lumba air tawar atau lumba-lumba pink untuk dijadikan umpan saat memancing ikan berjenis piracatinga. REUTERS/Bruno Kelly
Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.


Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat merilis penangkapan pedagang hewan langka/ Tempo/Julnis
Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.


Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Kepala Hydrophis cyanocinctus, ular luat yang bernapas dari dahinya. (Theconversation/Alessandro Palci)
Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.


Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Bulus yang diserahkan pada pengelola Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta. Dok. Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta
Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.


Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjing dengan ras Siberian Husky tidur berbaris dengan enam anaknya. (dailymail)
Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.


Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Bangkai Harimau Sumatera yang Dibunuh Warga Mandailing Natal,Ahad 4 Maret 2018. Dok.Polda Sumut.
Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.


Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Masuk Pemukiman Warga, Petugas Lepasliarkan Kukang Jawa. TEMPO/Darma Wijaya
Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.


Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Binatang sejenis lumba-lumba berkepala dua yang tertangkap nelayan di Laut Utara, pada Mei 2017. (bbc.co.uk)
Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.


Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Tiga Lutung Jawa Asal Inggris Tiba di Javan Langur Center Batu. TEMPO/Dicky Nawazaki
Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.


30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

Beberapa ekor Kukang yang disita dari pelaku penjual hewan dilindungi, 5 Oktober 2016. TEMPO/Inge Klara
30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.