TEMPO.CO, Jakarta - Bunda Putri, perempuan yang disebut-sebut dalam persidangan suap impor daging sapi, pernah bekerja bersama ekonom Faisal Basri di Tim Percepatan Investasi Kalimantan Barat. Surat keputusan yang ditandatangani Gubernur Kalimantan Barat mengangkat Bunda Putri sebagai ketua tim.
Kerja sama itu diungkap Faisal Basri melalui tulisannya berjudul "Bunda Putri yang Saya Kenal", yang diunggah dalam situs blog Wordpress, Senin, 21 Oktober 2013. Ihwal dimasukkannya Faisal dalam tim ini karena dianggap mengenal karakter ekonomi Kalimantan Barat. "Saya kebetulan sudah hampir 10 tahun mengajar di Universitas Tanjung Pura (Kalimantan Barat) sampai sekarang," katanya. Beberapa kali ketika Faisal mengajar, Bunda Putri berada di Pontianak, ibu kota Kalimantan Barat.
Menurut Faisal, latar belakang dirinya sebagai dosen di Tanjung Pura membuat Gubernur melibatkannya dalam satu tim ekonomi bersama Bunda Putri. Adapun Bunda Putri diketahui Faisal juga banyak mengenal pejabat di Kalimantan Barat (Baca: Bunda Putri Pelobi Petronas). Faisal mengatakan rapat bersama Bunda Putri sebanyak tiga kali. Yang pertama bertemu di ruangan Gubernur Kalimantan Barat, kedua di acara seminar, dan pertemuan terakhir ikut mendampingi delegasi calon investor Cina.
Faisal mengatakan Bunda Putri terlibat membantu kelistrikan di Kalimantan Barat. Salah satu pemasok listrik berasal dari Sarawak, Malaysia. Penjualan listrik ini terwujud di sebagian wilayah Kalimantan Barat, dengan model aliran listrik dari Malaysia, sementara transmisinya dibangun PT PLN. Selain sektor energi, Faisal juga mendengar bahwa Bunda Putri memiliki perusahaan pupuk di Kalimantan Barat.
AKBAR TRI KURNIAWAN