TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Partai Demokrat Subur Budi Santoso membantah kabar bahwa pertemuannya dengan Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman sengaja dibuat untuk menghalangi kehadirannya dalam acara diskusi yang digelar Perhimpunan Pergerakan Indonesia. Menurut Subur, dia belakangan memang sering diajak berbicara mengenai persoalan sosial politik dengan Kepala BIN. “Seminggu belakangan ini saya sering diundang ke BIN untuk menjadi tim pakar,” ujar Subur ketika memberikan keterangan persnya, di Jalan Kertajaya no. 49, Kamis, 21 Oktober 2013.
Jumat pekan lalu, PPI menggelar diskusi di markasnya di Duren Sawit, Jakarta Timur. Subur rencananya didapuk sebagai salah satu pembicara dalam acara yang digelar organisasi pimpinan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum itu. Namun, Subur tak hadir. Anggota PPI M. Rahmat, dalam acara itu, mengatakan bahwa Subur tak bisa hadir karena dijemput oleh anggota BIN dan tidak diperbolehkan keluar dari kantor BIN di Pejaten, Jakarta Selatan. Ucapan M. Rahmat ini menimbulkan kontroversi karena dianggap menuding BIN menculik Subur.
Subur mengatakan, ketika berangkat ke kantor Badan Intelejen Negara Kalibata, dirinya memang menggunakan mobil patroli polisi. Dia pun menduga sirine yang ada di mobil itu menimbulkan kesan bahwa dirinya diculik BIN. Setelah sampai di kantor BIN, dia mengatakan hanya menunggu sambil makan di kantin yang ada di lembaga tersebut. “Setelah di dalam saya menunggu sambil makan di kantin,” ujarnya.
Dia mengaku, pertemuan dengan Marciano itu memang mendadak. Dia baru diberitahu Jumat pagi, padahal rencananya pertemuan digelar pukul 10.00. Dia menambahkan, akhirnya dia memang gagal bertemu dengan Marciano yang memiliki agenda lain saat itu. Dia hanya ditemui oleh Deputi II BIN. “Siangnya saya ke Pontianak,” ujarnya.
Dia menolak disebut bahwa pertemuan itu adalah pertemuan politik. Menurut dia, BIN mengundangnya dalam kapasitas sebagai ahli antropologi. Dia menegaskan pertemuan tersebut bukan merupakan pertemuan politis, namun akademis. “Terserah jika ada yang mengaitkan persoalan tersebut ke ranah politik,” ujarnya.
GALVAN YUDISTIRA
Berita Populer
Prestasi Jeblok, MU Harus Beli Lima Pemain Ini
Hadapi Arsenal, Klopp: Mereka Favorit Juara
Tottenham Menang 2-0 dari Aston Villa
Villas-Boas Enggan Bandingkan Townsend dan Bale
Ini Skuad Milan dan Barcelona di Liga Champions
MU Tampil Buruk, Carrick Tetap Optimis