TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur diculik dan disandera kelompok teroris Abu Sufyan. Sebuah mobil membawa Gubernur ke markas teroris dengan penjagaan super ketat. Tidak lama kemudian, lima orang penerjun payung mendarat di dekat markas teroris untuk melakukan pengintaian. Di dalam markas ditemukan alat-alat untuk merakit bom.
Pasukan Penanggulangan Antiteror Yonif 500/Raider Kodam V/Brawijaya beraksi. Sebuah ledakan terdengar. Enam orang teroris tewas seketika setelah mendapat serangan dari unit penindak, empat unit motor dan tim sniper menyerbu masuk. Dua unit K9 beraksi mengejar dua teroris yang melarikan diri. Operasi penyelamatan Gubernur Jawa Timur berhasil dalam hitungan menit.
Tentu saja itu bukan kondisi sebenarnya, melainkan demonstrasi penanggulangan antiteror yang digelar di Lapangan Kodam V/Brawijaya, Surabaya. Demonstrasi ini merupakan bagian dari acara peringatan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia ke-68, Sabtu, 5 Oktober 2013.
Acara diawali dengan upacara dengan Inspektur Upacara Komandan Garnisun Tetap III/Surabaya Mayor Jenderal TNI Ediwan Prabowo. Melibatkan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, Korps Wanita TNI, Polri, Kadet Akademi Angkatan Laut, Pegawai Negeri Sipil, Pemuda Pancasila, Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia, Resimen Mahasiswa dan Pramuka.
Peringatan HUT TNI tahun ini mengambil tema "Profesional, Miitan, Solid dan dan Bersama Rakyat TNI Kuat". Dalam amanat Panglima TNI yang dibacakan Mayor Jenderal TNI Ediwan Prabowo, disebut bahwa usia ke-68 menjadi momen untuk merefleksikan diri dan merevitalisasi pengabdian TNI ke depan secara kontekstual bagi kepentingan nasional. Terutama menyangkut pembangunan ekonomi nasional, memelihata kerukunan dan kesatuan bangsa, menyukseskan penyelenggaran pemilihan umum dan suksesi kepemimpinan nasional 2014 serta mempertahankan kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan RI.
"Bersama rakyat. kita cegah terjadinya benturan dan kekerasan komunal, yang akan mengganggu ketentraman hidup masyarakat dan kesatuan bangsa," katanya.
Setelah demonstrasi dari Yon 500/Raider, dua unit pesawat Cassa 212 melibatkan 30 penerjun masing-masing terdiri atas 10 orang penerjun dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU. Mereka memperagakan aksi free fall dengan membawa lima banner bertuliskan TNI AD, TNI AL, TNI AU, logo Mabes TNI dan bendera Merah Putih.
Rangkaian ditutup dengan peragaan defile seluruh peserta upacara. Bahkan, di akhir acara, hiburan goyang caesar dan musik dangdut ikut memeriahkan acara yang langsung disambut goyangan para tentara.
Selain dihadiri pimpinan TNI, tampak pula Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Ketua DPRD Jawa Timur Imam Sunardi dan konsulat jenderal asing di Surabaya. Kegiatan upacara dan demonstran ini pun mengundang perhatian masyarakat sekitar. Sejak pagi, mereka memenuhi lapangan untuk menyaksikan langsung aksi para prajurit TNI.
AGITA SUKMA LISTYANTI