Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tangkapan Ikan Melorot Nelayan Jadi Pemandu Wisata

image-gnews
Ilustrasi kapal nelayan. TEMPO/Iqbal Lubis
Ilustrasi kapal nelayan. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Sukabumi- Hasil tangkapan ikan nelayan Pantai Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat, menurun drastis sepanjang Agustus dan September ini. Menurut sejumlah nelayan, seharusnya saat ini masuk ke musim selatan yang biasanya ditandai dengan tangkapan yang cukup banyak, namun gelombang besar dan sedikitnya jumlah ikan di kawasan tangkap membuat puluhan perahu dengan awak tiga orang hanya bisa membawa tak lebih dari 20 kg ikan per malam.

Hal ini membuat harga ikan di Tempat Pelelangan Ikan Ujung Genteng melonjak cukup tinggi. Ikan tongkol yang biasanya dilepas dengan harga Rp 10.000 per kg kini naik 100 persen. Ikan layur melonjak sampai Rp 32.000 per kg karena minimnya tangkapan. Kakap merah pun ditawarkan dengan harga 35.000 per kg. Hampir semunya rata-rata naik 100 persen.

"Ikan jadi barang langka sekarang, kita yang tadinya bisa ambil barang pagi saat nelayan berlabuh dan baru bayar sore hari, sekarang harus bayar saat itu juga. Saya harus membawa uang segar sampai Rp 3 juta untuk menampung ikan tangkapan nelayan, padahal jika tangkapan melimpah hanya perlu bawa uang Rp 1 juta saja,” kata seorang pengepul ikan bernama Juber.

“Untuk hasil melaut selama semalam saat ini kita hanya bisa membawa uang Rp 20.000 per orang, itupun karena dapat tangkapan ikan besar seperti tuna atau lemadang, yah masih untung ongkos melaut yang Rp 500 ribu bisa ketutup, tapi besok-besok mungkin kita malah nombok karena hanya bisa pulang bawa ikan petek (ikan-ikan kecil), “ ungkap Jajang yang baru saja berlabuh sambil memanggul ikan tangkapannya. Sejumlah nelayan menyatakan jika pendapatan mereka saat gelombang normal bisa mencapai Rp 100 ribu per orang per malam.

Besarnya gelombang laut membuat puluhan perahu nelayan lainnya hanya bisa parkir di bibir pantai. “Kita tidak melaut, modalnya nggak ada, nggak berani saya,” keluh Husen. Untuk menutupi kebutuhan harian mereka umumnya menawarkan ojek atau menawarkan jasa perahu bagi wisatawan yang berkunjung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mahalnya harga ikan juga dikeluhkan oleh sejumlah hotel yang berada di kawasan Pantai Ujung Genteng dan Cibuaya. “Kami tidak berani menyimpan stok. Untuk tamu yang menginap kami terpaksa menawarkan harga hidangan laut sampai Rp 100 ribu per kg, jika mereka mau langsung kami ambil ikan di bandar pengepul,” ungkap Anggi, staf Turtle Beach Hotel.

Nelayan saat ini tidak bisa lagi memprediksi lokasi dan jumlah tangkapan berdasarkan kebiasaan dan musim. Kemampuan sebagian besar nelayan di Ujung Genteng dengan perahu motor bercadik dengan awak tiga orang itu memang terbatas. Mereka hanya memiliki daya jelajah dan daya angkut ikan terbatas. Jika gelombang semakin tinggi, mereka memilih untuk menjaring wisatawan dengan menjadi tukang ojeg sekaligus pemandu wisata atau menawarkan wisata perahu di pantai.

PRIMA MULIA


Terhangat:
Ketua MK Ditangkap | Amerika Shutdown | Pembunuhan Holly Angela

Baca juga:

Ada Festival Tengkleng di Solo

Kopi Minang Solok, Kopi dengan Aroma Rempah

Toilet Terbersih Bandara Sultan Syarif, Pekan Baru

Ekspedisi Besar Mencari Posisi Ranu Tompe

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

8 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

10 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.


Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

10 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.


Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Laut Selatan, Nelayan Sukabumi Terdampar di Garut

11 hari lalu

Sejumlah perahu nelayan tertambat di dermaga Cilaut Eureun, Pantai Santolo, Garut, Jawa Barat, (1/1). TEMPO/Prima Mulia
Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Laut Selatan, Nelayan Sukabumi Terdampar di Garut

Polairud Polres Garut yang sedang mencari seorang nelayan setempat kini ketambahan mencari seorang lagi asal Sukabumi sesama korban gelombang tinggi.


Angin Kencang dan Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Garut Tak Bisa Melaut

12 hari lalu

Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin meninjau daerah yang terdampak gelombang tinggi dan angin kencang di Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (16/3/2024). ANTARA/HO-Diskominfo Garut
Angin Kencang dan Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Garut Tak Bisa Melaut

Angin kencang dan gelombang laut tinggi mengakibatkan sejumlah nelayan Garut, Jawa Barat, tak bisa melaut. Karena dinilai dapat membahayakan jiwa.


Kapal Pencari Ikan Terbalik di Perairan Selayar, 24 Nelayan Belum Ditemukan

15 hari lalu

Sejumlah penyelam melakukan proses penenggelaman Kapal Angkatan Laut (KAL) Tabuhan II-5-25 di Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 25 Januari 2024. Tiga kapal yakni KAL Tabuhan, Patkamla Baluran dan Patkamla Mustaka yang usianya sudah tua dan tidak efektif lagi untuk melaksanakan tugas operasi pengamanan, ditenggelamkan oleh Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi di kawasan Pantai Bangsring sebagai upaya mendukung konservasi yang dijadikan rumah bagi biota laut. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kapal Pencari Ikan Terbalik di Perairan Selayar, 24 Nelayan Belum Ditemukan

Basarnas masih mencari 24 penumpang kapal Dewi Jaya 2 yang terbalik di perairan Selayar sejak Sabtu dinihari 9 Maret 2024.


Presiden Filipina Waswas Angkatan Laut Cina Ada di Laut Cina Selatan

29 hari lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Presiden Filipina Waswas Angkatan Laut Cina Ada di Laut Cina Selatan

Presiden Filipina memastikan meski Angkatan Laut Cina berada di Laut Cina Selatan, hal itu tidak akan membuatnya gentar.


Nelayan Cina Diduga Pakai Sianida di Scarborough Shoal, Filipina Sedang Kumpulkan Bukti

37 hari lalu

Nelayan Filipina tengah menyantap makanan di atas kapal nelayannya yang berada di dekat kapal nelayan Cina di dekat Scarborough Shoal di laut Cina Selatan, 5 April 2017. REUTERS
Nelayan Cina Diduga Pakai Sianida di Scarborough Shoal, Filipina Sedang Kumpulkan Bukti

Filipina tengah mengumpulkan bukit soal klaim nelayan Cina dan Vietnam gunakan sianida di Scarborough Shoal


Beijing Protes 2 Warga Cina Tewas di Area Pantai Taiwan

39 hari lalu

Sebuah kapal perang Tiongkok mengikuti latihan militer di lepas pantai Tiongkok dekat Fuzhou, Provinsi Fujian, di seberang Kepulauan Matsu yang dikuasai Taiwan, Tiongkok, 11 April 2023. REUTERS/Thomas Peter
Beijing Protes 2 Warga Cina Tewas di Area Pantai Taiwan

Taiwan membela tindakan penjaga pantainya setelah empat warga negara Cina dalam sebuah perahu karet, berlayar hampir mendekati garis pantai Taiwan


Terpopuler Bisnis: Prabowo Sindir Nelayan Caleg PKS, Promo Tiket Bioskop Mulai dari Rp8.800

48 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Prabowo Sindir Nelayan Caleg PKS, Promo Tiket Bioskop Mulai dari Rp8.800

Timnas Amin meminta Prabowo Subianto tak mengintimidasi nelayan yang mengeluh kepada calon presiden Anies Baswedan.