TEMPO.CO, Bandung--Limbah sampah pengunjung Festival Braga 2013 ikut meramaikan acara itu selama 3 hari. Festival yang digelar sebagai hajatan orang Bandung yang ditutup Ahad malam itu, sampai Senin, 30 September 2013, masih menyisakan masalah sampah.
Sisa sampah yang berserakan maupun tumpukannya dari acara festival masih terlihat di sisi jalan Braga panjang dan pendek. Festival sendiri berlangsung sejak Jumat hingga Ahad, 27-29 September 2013. "Jumlah pengunjung ditaksir lebih dari 2 juta orang," kata Presiden Festival Braga Diro Aritonang kepada Tempo, Senin, 30 September 2013.
Panitia pada festival kali ini menyerahkan sepenuhnya soal kebersihan, keamanan, dan parkir kendaraan pengunjung ke kelompok lembaga swadaya masyarakat Galur Braga. Alokasi dana yang diberikan sebesar Rp 25 juta. Saat hari pelaksanaan, muncul sejumlah kesulitan terkait limbah sampah. "Kendaraan pengangkutnya minta tambahan biaya," kata Diro.
Pengangkut sampah hanyalah sebuah sepeda motor roda tiga dengan bak kecil yang biasa beroperasi di lingkungan kawasan Braga. Instansi Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung, ujar Diro, tidak banyak membantu seperti pada perhelatan acara itu tahun-tahun sebelumnya. Walikota sebelumnya (Dada Rosada), kata dia, suka memberi arahan koordinasi beberapa instansi untuk membantu panitia festival. "Sekarang mungkin karena masa transisi, Ridwan Kamil belum mengambil sikap seperti Walikota (Bandung) yang sebenarnya," kata Diro.
Ketua LSM Galur Braga Tonny Sambas mengakui, pihaknya kewalahan menangani sampah. Masalahnya selain petugas angkut sampah minta kenaikan biaya dari Rp 10 ribu menjadi Rp 40 ribu setiap pulang pergi (rit), beberapa tempat penampungan sampah di sekitar lokasi menolak pembuangan pada hari terakhir festival. "Saya tidak tahu kenapa, padahal selama dua hari masih boleh buang," kata Tonny.
Setiap hari, pembuangan sampah acara dilakukan 6-8 kali. Anggotanya dan warga yang membantu mengumpulkan sampah juga kelelahan setelah bekerja hingga larut malam. Sampai hari ini, pembersihan limbah masih berlangsung.
Direktur Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Cece Iskandar mengatakan, pihaknya hari ini akhirnya turun tangan membersihkan sampah bambu, plastik, dan kertas yang berserakan di arena festival, mulai dari Jalan Braga panjang dan pendek, hingga Jalan Cikapundung Timur. Sebanyak 15 orang petugas kebersihan dikerahkan. "Sampah yang tersisa mencapai 20 kubik atau penuh 2 truk kontainer," kata Cece.
Menurut Cece, panitia acara sebelumnya tidak melibatkan pihaknya untuk menangani soal kebersihan. "Kami sempat menawarkan diri tapi katanya mau ditangani sendiri," ujarnya. Berdasarkan pengalaman festival tahun sebelumnya, ujar Cece, setidaknya perlu 15 orang petugas kebersihan yang bekerja harian maupun setelah acara. Limbah yang dihasilkan minimal 10 kubik per hari.
ANWAR SISWADI
Terhangat:
Edsus Lekra | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah
Baca juga:
Megawati: Mbok Jangan Terlalu Tegang Dik Jokowi
Mega: Gaji Pak Jokowi dan Ganjar Berapa?
Jusuf Kalla Dukung Lurah Susan
Pesawat Buatan Habibie Diluncurkan 2016