TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Televisi Republik Indonesia, Farhat Syukri, mengakui anggota direksi TVRI menggelar rapat di restoran Hotel Sultan pada Ahad siang sampai sore, 15 September 2013. Rapat itu berlangsung beberapa jam sebelum acara visi dan misi 11 peserta konvensi Demokrat digelar di Hotel Grand Sahid, Jakarta, pada pukul 19.30 WIB.
Farhat mengklaim rapat yang ia inisiasi itu tak membahas rencana siaran langsung konvensi Demokrat. Dia juga membantah jika dikatakan rapat itu akhirnya memutuskan siaran tunda acara konvensi Demokrat. ”Itu rapat biasa, bukan rapat khusus,” ujar dia.
Namun sumber Tempo mengatakan, rapat itu tidak biasa karena digelar di luar kantor dan dilakukan pada hari libur. Rapat di restoran hotel yang berlokasi di Jakarta Selatan itu dihadiri enam anggota direksi TVRI, termasuk Farhat
Sumber yang mengetahui rapat itu menuturkan, Farhat memaksa Direktur Program dan Berita TVRI Irwan Hendarmin menayangkan secara langsung acara konvensi Demokrat. Tapi, kata sumber itu, Irwan menolaknya. Alasannya, tak ingin dianggap melanggar sejumlah aturan, seperti penyiaran, kampanye, dan independensi TVRI sebagai lembaga penyiaran publik.
Rapat berlangsung alot, bahkan Irwan sempat berujar, kalau tetap disiarkan, ia tak mau bertanggung jawab. Farhat tak kalah ngotot. Dia menekan Irwan dan peserta rapat, bahkan mengklaim bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin menonton acara konvensi lewat TVRI. (Baca: Tayangkan Konvensi Demokrat, TVRI Dinilai Partisan)
Karena tak ada kesepakatan, Farhat mengambil alih tanggung jawab Irwan. Setelah berdebat tiga jam, keputusan diambil, yakni bukan siaran langsung, melainkan siaran tunda selama 2 jam 23 menit pada pukul 22.02-00.25, dengan menggusur siaran pertandingan tinju.
Gara-gara siaran itu dan pengaduan dari Koalisi Masyarakat Peduli Netralitas Media, Komisi Penyiaran Indonesia memeriksa Farhat dan Irwan kemarin. Ihwal permintaan pihak istana untuk menayangkan acara konvensi Demokrat, Farhat membantahnya. ”Apa hebatnya saya diperintah-perintah begitu? Itu kan keputusan bersama,” ujar dia setelah diperiksa. Dia menolak berkomentar banyak dengan alasan terburu-buru ke bandara menghadiri acara di Banjarmasin.
Adapun Irwan, saat dimintai konfirmasi, tak mau berkomentar. Dia meminta hal itu ditanyakan ke Ussy Karundeng, selaku juru bicara TVRI. Namun Ussy saat dihubungi juga menolak berkomentar, malah meminta menanyakan langsung ke Farhat.
Ketua Harian Partai Demokrat Syariefuddin Hasan mengatakan, partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono itu tak pernah meminta acara konvensi calon presiden ditayangkan TVRI. ”Tak ada instruksi apa pun.”
Direktur Remotivi, lembaga pemantau siaran TV, Roy Thaniago, meminta KPI menindak tegas TVRI. Soalnya, pegiat pemantau siaran televisi ini menilai tayangan TVRI sarat intervensi, melanggar etika, dan menyalahi aturan kampanye. ”KPI harus berani menindak karena faktanya sudah jelas,” kata Roy, kemarin. ”Rapat redaksi harus steril dari kepentingan apa pun.”
NURHASIM | TRI SUHARMAN | ANANDA BADUDU | SUKMA
Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani |Penembakan Polisi| Miss World| Misteri Sisca Yofie| Info Haji
Berita Terpopuler:
Enam Jenis Ikan yang Sebaiknya Dihindari
Rusak Pengadilan, Ketua Pemuda Pancasila Ditangkap
SBY: Di Dunia, Hanya Indonesia Izinnya Berbelit
Pengusaha Minta Jokowi Tak Stop Mal di Jakarta
M.S. Hidayat: Saya Penyebab Kemacetan Jakarta