TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika, meminta koleganya di partai tak menakuti keberadaan Perhimpunan Pergerakan Indonesia. Alasannya, kata Pasek, organisasi masyarakat yang didirikan untuk menampung loyalis Anas Urbaningrum di Demokrat itu hanya berisi “orang-orang biasa”.
"Apa yang ditakuti? Kami hanya anak-anak kecil yang tak punya jabatan di Partai Demokrat, bahkan ada yang ditetapkan sebagai tersangka," kata Pasek di kompleks parlemen Senayan, Selasa, 17 September 2013.
Menurut Pasek, yang melarang bergabungnya kader Demokrat ke Perhimpunan Pergerakan Indonesia melanggar Pasal 28 Undang Undang Dasar 1945 tentang hak untuk berserikat dan berkumpul. Lagipula, kata Pasek, perhimpunan yang digagas Anas ini skalanya kecil dan tak akan mengganggu Demokrat.
Pasek mengatakan bila bergabungnya kader di Perhimpunan dilarang, harusnya para kader juga tak ikut ormas lain. "Banyak kader Demokrat yang bergabung di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia padahal ketuanya Pak Prabowo dari Gerindra," ujar Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat ini.
Senin kemarin, Wakil Ketua Umum Demokrat sekaligus Ketua Fraksi Demokrat di DPR, Nurhayati Assegaf, berencana memanggil Gede Pasek Suardika untuk meminta penjelasan terkait kehadiran dia di acara deklarasi Perhimpunan Pergerakan Indonesia. Nurhayati ingin mengetahui sejauh mana keterlibatan Pasek dalam organisasi itu.
Pasek mengatakan, dia memang ikut mendirikan Perhimpunan di rumah Anas, bekas Ketua Umum Demokrat.
SUNDARI
Terpopuler:
Fathanah Minta Tri Kurnia Tutupi Perselingkuhannya
Jokowi - Ahok `Menggoyang` Mal di Jakarta
Cuma Curhat, Fathanah Beri Cewek Ini Ratusan Juta?
Dirut TVRI Paksa Redaksi Siarkan Konvensi Demokrat
Marzuki Alie: Konvensi Demokrat Itu Urusan Negara